Djokovic dan PTPA Gugat Badan Tenis Dunia, Sebut Petenis Dicurangi

Rabu, 19 Maret 2025 - Ikhsan Aryo Digdo

MerahPutih.com - Novak Djokovic kembali membuat gebrakan, bukan di lapangan, tapi di meja hijau. Melalui serikat pemain yang ia dirikan bersama Vasek Pospisil, Professional Tennis Players’ Association (PTPA), gugatan hukum resmi dilayangkan ke pengadilan federal di New York. Isinya: tudingan praktik anti-persaingan dan pengabaian terhadap kesejahteraan atlet oleh badan-badan tenis dunia.

Dengan tegas, gugatan sepanjang 163 halaman itu menyebut para petenis profesional “terjebak dalam permainan yang curang” dan hanya punya sedikit kendali atas karier maupun hak citra mereka. PTPA, yang membawa 12 pemain termasuk Nick Kyrgios, tak cuma menuntut ganti rugi dari ATP, WTA, ITF, dan ITIA, tapi juga menuntut diakhirinya kontrol monopoli terhadap dunia tenis.

“Di balik gemerlap tenis, para pemain terjebak dalam sistem yang eksploitatif dan tidak sehat,” kata Ahmad Nassar, Direktur Eksekutif PTPA, dikutip dari BBC, Rabu (19/3).

Jadwal yang terlalu padat, sistem poin yang memaksa, hingga cedera karena pergantian jenis bola yang tak konsisten jadi sederet poin kritik. Belum lagi tudingan pelanggaran privasi oleh ITIA yang bisa menggeledah ponsel pemain.

Baca juga:

Tidak Jadi Diboikot, Presenter TV Kritik Negatif Djokovic Minta Maaf

ATP dan WTA membantah keras, menyebut gugatan ini “tidak berdasar” dan “mengganggu progres olahraga.”

Namun bagi Pospisil, ini bukan soal pemberontakan, tapi tentang keadilan. “Bayangkan pemain NFL harus tidur di mobil saat tandang. Itu gila. Tapi itu kenyataan yang kami alami di tenis.”

Dengan membawa semangat reformasi dan analogi tajam ke dunia olahraga lain, PTPA membuka babak baru: pertarungan hukum demi masa depan tenis yang lebih adil. (ikh)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan