Djokovic dan PTPA Gugat Badan Tenis Dunia, Sebut Petenis Dicurangi


Novak Djokovic puji Rafael Nadal yang akan pensiun.(foto: Instagram @djokernole)
MerahPutih.com - Novak Djokovic kembali membuat gebrakan, bukan di lapangan, tapi di meja hijau. Melalui serikat pemain yang ia dirikan bersama Vasek Pospisil, Professional Tennis Players’ Association (PTPA), gugatan hukum resmi dilayangkan ke pengadilan federal di New York. Isinya: tudingan praktik anti-persaingan dan pengabaian terhadap kesejahteraan atlet oleh badan-badan tenis dunia.
Dengan tegas, gugatan sepanjang 163 halaman itu menyebut para petenis profesional “terjebak dalam permainan yang curang” dan hanya punya sedikit kendali atas karier maupun hak citra mereka. PTPA, yang membawa 12 pemain termasuk Nick Kyrgios, tak cuma menuntut ganti rugi dari ATP, WTA, ITF, dan ITIA, tapi juga menuntut diakhirinya kontrol monopoli terhadap dunia tenis.
“Di balik gemerlap tenis, para pemain terjebak dalam sistem yang eksploitatif dan tidak sehat,” kata Ahmad Nassar, Direktur Eksekutif PTPA, dikutip dari BBC, Rabu (19/3).
Jadwal yang terlalu padat, sistem poin yang memaksa, hingga cedera karena pergantian jenis bola yang tak konsisten jadi sederet poin kritik. Belum lagi tudingan pelanggaran privasi oleh ITIA yang bisa menggeledah ponsel pemain.
Baca juga:
Tidak Jadi Diboikot, Presenter TV Kritik Negatif Djokovic Minta Maaf
ATP dan WTA membantah keras, menyebut gugatan ini “tidak berdasar” dan “mengganggu progres olahraga.”
Namun bagi Pospisil, ini bukan soal pemberontakan, tapi tentang keadilan. “Bayangkan pemain NFL harus tidur di mobil saat tandang. Itu gila. Tapi itu kenyataan yang kami alami di tenis.”
Dengan membawa semangat reformasi dan analogi tajam ke dunia olahraga lain, PTPA membuka babak baru: pertarungan hukum demi masa depan tenis yang lebih adil. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Terhenti di Babak Kualifikasi Kejuaraan Dunia Senam, Tim Indonesia Ambil Pelajaran Penting Menuju SEA Games 2025

CFD Jakarta 26 Oktober Ditiadakan karena Ada Jakarta Running Festival 2025

Lepas Kontingen Indonesia ke AYG dan ISG 2025, Erick Thohir: Pahlawan yang Kita Kirim untuk Berperang

Sambut Gagasan Akademi Atlet Nasional, Komisi X DPR: Bukan Sekadar Prestasi, tapi Investasi Jangka Panjang

Hardiyanto Kenneth Dilantik Jadi Ketua Percasi DKI Jakarta, Bertekad Cetak Sejarah Raih 10 Emas di Kejurnas Catur Mamuju 2025

Ikut Tanding ke China, Kris Dayanti Siap Bikin Sejarah di Kejuaraan Dunia Wushu 2025

Jalan Terjal Timnas Kick Boxing Indonesia Menuju SEA Games Thailand 2025, Optimis Bisa Raih Emas

Targetkan 2 Emas di SEA Games Thailand 2025, Timnas Esports Indonesia Incar Peluang dari Free Fire dan MLBB Women

Andalkan Pemain Naturalisasi Asal Rusia dan Atlet Muda, Tim Hoki Es Indonesia Berpotensi Bikin Kejutan di SEA Games 2025 Thailand

The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
