Diskusi "Setelah Teguh Karya", Peringati 80 Tahun Lahirnya Sutradara Teguh Karya

Jumat, 22 September 2017 - Muchammad Yani

DUNIA perfilman Indonesia memiliki sutradara legendaris. Dari teater hingga film, sutradara satu ini melahirkan artis peran terbaik yang dimiliki Indonesia. Ia adalah Steve Liem Tjoan Hok, atau akrab disapa Teguh Karya.

Hari ini, Jumat (22/9) merupakan hari lahirnya. Tepatnya 80 tahun lahirnya sutradara legendaris tersebut. Terkait akan hal ini, LKBN Antara menggelar diskusi hari ini (22/9) untuk memperingati teguh Karya di Galeri Foto Jurnalistik Antara, Jakarta Pusat.

Sejumlah narasumber menghadiri acara ini. Diantaranya ada aktor senior Slamet Rahardjo, dan aktris senior Christine Hakim. Slamet Rahardjo membagi pengalaman tak terlupakan terkait ucapan dari Teguh Karya.

"Saya selalu ingat tiga kata dari Teguh Karya, yaitu 'Ilmu tentang kehidupan'," ungkap Slamet Rahardjo seraya memuji sosok mendiang Teguh Karya.

Teguh Karya merupakan sosok yang sangat dikenang oleh para aktor senior (MP/Ikhsan Digdo)

Selain itu, pada diskusi yang berlangsung dari pukul 18.30 hingga 21.00, Christine Hakim juga memuji sosok Teguh Karya.

"Melihat dari sikapnya saya merasakan betul Teguh Karya seorang pendidik murni dan seorang mentor yang sangat membimbing," paparnya.

Diskusi tersebut juga menarik antusiasme para kaum millennial untuk mengenal sosok Teguh Karya. Terpantau oleh merahputih.com banyak para anak muda yang menghadiri acara diskusi tersebut.

Teguh Karya kerap menggarap film-film Indonesia yang berkualitas. Di antaranya ada 'Cinta Pertama' (1973), 'Badai Pasti Berlalu' (1977) dan 'Pacar Ketinggalan Kereta' (1988). Pria yang memulai kariernya sebagai sutrada pementasan teater ini tutup usia pada 11 Desember 2001. (*)

Selain artikel ini Anda juga bisa baca

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan