Dianggap Sukses, Program Makan Bergizi Gratis Diklaim Bikin Pertumbuhan Ekonomi Meroket

Kamis, 12 Juni 2025 - Soffi Amira

MerahPutih.com - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, percaya diri jika pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tinggi.

Ia juga optimistis, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa tembus 8 hingga 9 persen.

Menurut Luhut, pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen masih bisa dicapai berkat program yang digagas Presiden RI, Prabowo Subianto.

Misalnya, program Makan Bergizi Gratis atau MBG. Menurut dia, program MBG bisa membuat pemerataan langsung.

“Jadi, membuat simpul-simpul ekonomi baru," kata Luhut saat acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di JCC Senayan, Kamis (12/6).

Baca juga:

Susu Lokal Wajib 20 Persen di Program Makan Bergizi Gratis, Peternak Sapi Lokal Siap-Siap Kebanjiran Order

Luhut mengatakan, program tersebut bisa mendorong pertumbuhan ekonomi jika dijalankan dengan baik.

Sementara itu, ia juga mengklaim, Tim DEN yang diturunkan untuk meninjau program MBG melaporkan perkembangan yang bagus. Namun, ia berujar, program MBG tetap harus diawasi bersama.

"Kalau kita konsisten terhadap ini, menurut hemat saya, angka itu (pertumbuhhan ekonomi 8-9 persen) pada 2028, 2029, 2030, masih bisa tercapai," kata Luhut.

Sebelumya, Luhut memprediksi 67 ribu lapangan pekerjaan baru akan tersedia di Indonesia sebelum akhir 2025.

Baca juga:

Banyak Investor Bangun Pabrik dan Industri di Kota Kecil, Luhut Sebut Bakal Ada 67 Ribu Lapangan Kerja Baru

Luhut juga mengakui, ketersediaan lapangan pekerjaan hadir di tengah badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang besar.

Maka dari itu, Luhut berharap, lapangan kerja baru ini bisa menyerap kembali tenaga kerja yang sebelumnya banyak terkena dampak PHK, termasuk di industri tekstil.

Luhut menjelaskan, proyeksi ini bukan tanpa dasar. Pasalnya, sejumlah perusahaan China mulai menunjukkan ketertarikan untuk menghadirkan pabrik tekstil di Indonesia.

Ia menyebut, perusahaan-perusahaan ini akan masuk ke Indonesia tidak dengan skala besar, atau zona-zona ekonomi khusus.

Baca juga:

Alihkan Anggaran Makan Bergizi Gratis Untuk Sekolah Gratis 12 Tahun

Nantinya, mereka akan memasuki daerah-daerah dan menyerap tenaga kerja lokal.

Sekadar informasi, sejumlah lembaga internasional, seperti Bank Dunia dan Dana Moneter internasional (IMF), memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sebesar 4,7 persen.

Angka prediksi ini turun dibanding proyeksi sebelumnya 5,1 persen. (knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan