Dendeng Japuh Hidangan Laut Masyarakat Pesisir Banten
Selasa, 11 Oktober 2016 -
MerahPutih Kuliner - Dendeng adalah salah satu hidangan tradisional nusantara yang sangat populer. Tidak hanya berbahan daging, ada pula yang berbahan ikan seperti dendeng japuh.
Masyarakat pesisir Banten sangat familiar dengan nama "dendeng japuh." Masyarakat Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang yang mayoritas merupakan masyarakat nelayan tidak tahu pasti bagaimana asal mula pengolahan ikan dengan cara dikeringkan tersebut. Nama dendeng jampuh merujuk pada jenis ikan yang dipakai untuk didendeng yaitu ikan japuh.
Seperti yang diceritakan Muhammad Imron kepada merahputih.com. Muhammad Imron selaku buruh nelayan tidak memiliki perahu sendiri. Setiap pulang melaut, tentu ikan-ikan yang didapat langsung dibawa sang pemilik perahu ke pelelangan ikan. Nah, ikan japuh adalah jenis yang dianggap tidak memiliki nilai ekonomis dan kurang disukai apabila dihidangkan dengan cara konvensional.
"Karena tidak diambil pemilik, kami bawa pulang ke rumah," ungkapnya, Senin (10/10).
Pengolahan dendeng japuh di pesisir Labuan, Banten. (Foto: MerahPutih/Sucitra)
Ikan japuh memang dianggap sebagai ikan yang kurang enak untuk dikonsumsi langsung. Untuk mendapatkan rasa yang lebih baik saat disantap, masyarakat Labuan akan mengolah ikan tersebut menjadi dendeng yang rasanya gurih manis.
Di wilayah yang sama, ada pula masyarakat yang menjadikan produksi dendeng japuh sebagai ladang usaha. Usaha dendeng japuh salah satunya dilakukan Rosipah. Perempuan yang akrab disapa Mak Ipah tersebut mengaku mengolah ikan japuh menjadi dendeng untuk dijual di pasaran dengan harga lumayan tinggi yaitu Rp65 ribu per kilogram.
"Lumayan hasilnya buat bantu-bantu keluarga," ujarnya. (Ctr)
BACA JUGA: