Dari Jakarta ke Bali, Indonesia Watercolor Summit Hadirkan Pameran dan Pertukaran Budaya
Rabu, 05 November 2025 -
MerahPutih.com - Indonesia Watercolor Summit (IWCS), platform seni yang lahir pada 2020 atas gagasan Silvia Zulaika, kembali menggelar perhelatan besar dengan menghadirkan pameran di dua kota sekaligus: Jakarta dan Bali.
Di Jakarta, pameran berlangsung di Museum Art:1, Jl. Rajawali Selatan Raya No. 3, mulai 31 Oktober hingga 10 November 2025. Setelahnya, para seniman peserta akan melanjutkan perjalanan ke Bali pada 6–11 November 2025 untuk melanjutkan rangkaian kegiatan serupa.
Tidak hanya menghadirkan pameran karya cat air, IWCS juga menyiapkan agenda tambahan di kedua kota, seperti kunjungan ke situs budaya, artefak bersejarah, sesi workshop, hingga kegiatan melukis bersama.
Tujuannya adalah mempertemukan para peserta dengan kekayaan budaya Indonesia, menjadikan seni sebagai medium lintas budaya yang menghubungkan seniman dari berbagai belahan dunia.
Baca juga:
Sejak awal berdirinya, IWCS bukan hanya sekadar komunitas atau wadah pameran seni. Di bawah kepemimpinan Silvia Zulaika, IWCS tumbuh sebagai ruang kreatif yang membuka peluang bagi para seniman dari berbagai latar belakang untuk saling berbagi gagasan, pengalaman, dan inspirasi.
“Melalui gelaran di Jakarta dan Bali ini, IWCS berkomitmen untuk terus menghadirkan seni sebagai bahasa universal yang menyatukan imajinasi, kebudayaan, dan peradaban,” demikian bunyi keterangan resmi penyelenggara.
Silvia Zulaika sendiri merupakan sosok yang tak asing di dunia seni. Ia dikenal sebagai seniman, pengusaha, sekaligus kurator yang telah lebih dari tiga dekade berkiprah dalam pengelolaan berbagai acara seni, baik di dalam maupun luar negeri.
Dengan jejaring luas yang mencakup institusi, komunitas, dan praktisi seni, Silvia berhasil menghadirkan perhelatan seni yang tidak hanya bernilai estetika tinggi, tetapi juga tertata rapi dari segi manajerial dan logistik.
Baca juga:
Festival Musikal Indonesia 2025: Kreativitas Komunitas Seni Nusantara dalam Satu Panggung
Selaras dengan visinya, IWCS terus mengembangkan diri melalui program mentoring daring, lokakarya langsung bersama maestro, hingga eksplorasi lintas medium.
Tak terbatas pada cat air, IWCS juga membuka ruang bagi seniman untuk bereksperimen dengan cat minyak, akrilik, hingga karya tiga dimensi.
Dengan semangat inklusif dan progresif itu, IWCS kian menegaskan posisinya sebagai wadah seni yang adaptif dan visioner dalam lanskap seni kontemporer Indonesia. (far)