Cerita Netflix Memenangi Hati Warga Korea Selatan lewat ‘When Life Gives You Tangerines’, OTW Dapat Gelar 'Drama Nasional'
Rabu, 26 Maret 2025 -
MERAHPUTIH.COM - DI Korea Selatan, Netflix bukanlah pilihan utama untuk menonton drama. Beberapa outlet penyiaran nasional lebih digemari, khususnya di kalangan penonton berusia di atas 40 tahun. Namun, dengan satu drama terbaru, Netflix mengubah lanskap ini, mencuri hati para penonton matang. Semuanya berkat drama orisinal Netflix When Life Gives You Tangerines.
Kisah kesuksesan Netflix menjaring penonton lebih tua di Korea Selatan ini serupa dengan keberhasilan gemilang tvN satu dekade lalu. Ketika itu, pada 2015, ‘Negeri Ginseng’ dilanda demam drama Reply 1998. Gara-gara drama itu, gelombang nostalgia dan kehangatan menyapu seluruh Korea.
Reply 1988 merupakan drama ditayangkan di saluran kabel tvN. Drama ini berlatar di lingkungan kelas pekerja Ssangmun-dong pada akhir 1980-an di Seoul. Reply 1998 menggambarkan cinta keluarga, romansa muda nan polos, dan ikatan mendalam antartetangga. Semuanya diramu dalam kisah drama dan komedi nan pas. Bagi generasi yang lebih tua, acara itu memicu banjir kenangan. Di lain sisi, bagi penonton muda, itu merupakan pandangan segar tentang era yang telah berlalu.
Kesuksesan Reply 1988 kala itu melambungkan para bintangnya, termasuk Hyeri, Park Bo-gum, Ryu Jun-yeol, dan Go Kyung-pyo. Selepas drama itu, mereka acap memainkan peran utama dalam film dan drama Korea. Setali tiga uang, tvN, yang dulunya merupakan underdog di tengah lanskap siaran yang didominasi stasiun televisi terestrial, kini menjadi sangat berpengaruh hingga orang mulai menyebut ‘empat besar’ jaringan Korea. Mereka menambahkan tvN ke daftar KBS, MBC, dan SBS. Semua itu berkat Reply 1988. Drama itu bukan hanya populer, melainkan juga jadi fenomena budaya yang dianggap sebagai ‘drama nasional’.
Baca juga:
Kini, 10 tahun kemudian, Netflix membawa drama lain demi memikat penonton. When Life Gives You Tangerines, yang berlatar belakang era 1960-an hingga 1990-an, mengikuti kehidupan seorang perempuan dari Pulau Jeju, Oh Ae-soon, sambil menelusuri aspek-aspek penting dari sejarah sosial Korea. Acara ini sangat relate dengan penonton karena mengungkap pengorbanan para ibu nan tak terungkapkan dan pemberontakan diam-diam para putri yang mencari perubahan. Seperti dilansir The Korea Times, warganet Korsel menyebutnya sebagai ‘mahakarya’ dan bahkan ‘drama terbaik tahun ini’.
Berbeda dengan drama global seperti Squid Game dan The Glory yang didorong elemen thriller nan menarik penonton internasional, When Life Gives You Tangerines merupakan drama periode yang berakar pada pengalaman dan cerita rakyat Korea. Jelas sekali, drama ini lebih dibuat untuk ‘bangsa Korea’ ketimbang untuk ‘dunia’. Meski begitu, nilai-nilai universal, perjuangan, dan perjalanan para tokoh di dalamnya tetap relevan dengan penonton di berbagai belahan dunia, membuatnya juga disukai secara global. Entah bagaimana, secara kebetulan, Park Bo-gum membintangi dua drama populer ini: When Life Gives You Tangerines serta Reply 1988.
Di dalam negeri, menurut analisis Good Data Corporation untuk pekan 3 hingga 9 Maret, When Life Gives You Tangerines menarik 25,8 persen penonton berusia 40-an dan 14,8 persen berusia di atas 50. Hal itu menunjukkan bahwa generasi yang lebih tua, yang secara tradisional lebih terhubung dengan TV terestrial dan kabel, kini berkumpul di sekitar Netflix. Dengan laju ini, When Life Gives You Tangerines bisa meraih gelar bergengsi sebagai ‘drama nasional’, yang dulunya hanya diberikan kepada siaran televisi konvensional.
Inilah buah dari investasi besat Netflix. Raksasa streaming itu rela menghabiskan sekitar 60 miliar won (sekitar Rp 780 miliar) untuk produksi drama ini. Dengan 16 episode, itu berarti lebih dari Rp 3,7 miliar won per episode. Di luar Netflix, sedikit platform di Korea yang dapat mengeluarkan biaya sebesar itu untuk drama sejarah.
Sejak diluncurkan di Korea pada 2016, Netflix telah mencapai beberapa tonggak sejarah. When Life Gives You Tangerines bisa jadi menjadi momen menentukan berikutnya. Netflix yang dulunya dianggap sebagai ‘OTT global’ yang jauh dari warlok Korea, kini mungkin sudah menjadi ‘penyiar nasional’ baru di ‘Negeri Ginseng’.(dwi)
Baca juga: