Cerita Juru Kunci Situs Batu Tulis Bogor Tentang Penampakan Prabu Siliwangi
Selasa, 05 Januari 2016 -
MerahPutih Budaya - Meski sudah berusia tua, seorang nenek yang mengenakan pakaian kebaya cukup sederhana, masih terlihat gagah melangkah lazimnya anak muda. Di antara kebisingan lalu lalang kendaraan bermotor sore itu, Senin (4/1), wanita yang merupakan Juru Kunci Situs Prasasti Batu Tulis, Sukasari Bogor, Jawa Barat, perlahan mendekat menghampiri tim merahputih.com yang tengah menunggu kehadirannya di lokasi situs.
Tanpa banyak kata, sang nenek hanya melemparkan sebuah senyuman manis yang seolah mewakili semua sapaan yang ada. Jika seandainya dapat disederhanakan dengan kata-kata, bisa jadi senyuman itu serupa sambutan tuan rumah yang begitu santun dan penuh keramahan.
"Assalamu'alaikum. Sampurasun," ucap Maemunah (75) yang akrab dipanggil Umi dengan nada rendah kepada merahputih.com di Jalan Batu Tulis, Sukasari, Bogor.
Setelah saling bersemuka serta bertukar nama, Umi segera mengajak merahputih.com yang kali kedua masuk ke ruangan Prasasti Batu Tulis, setelah sebelumnya, bertemu di tempat yang sama dengan juru kunci lainnya yang merupakan anak kandung Umi, Firman Sutirman.
Berdasarkan pengakuannya, Umi telah menjaga situs tersebut selama 21 tahun. Dalam rentang waktu bakti terhadap leluhur yang sudah puluhan tahun itu, tentu banyak pengalaman menarik yang sudah dirasakannya.
"Saya adalah generasi yang kedelapan. Dari cerita turun-menurun yang saya dapatkan, tempat ini sangat kuat hubungannya dengan sejarah Sunda (Kerajaan Pajajaran). Banyak senangnya. Saya juga pernah melihat Prabu Siliwangi duduk di belakang batu itu," ucapnya sambil menunjuk arah belakang Prasasti Batu Tulis.
Meski tidak telalu lama, tambah Maemunah, sosok yang diduga Prabu Siliwangi nampak jelas dilihat dengan kedua bola matanya yang masih awas.
"Jelas saya lihat. Badannya tidak terlalu besar. Dia tidak berkata apa-apa. Setelah melihat saya, hilang," tambahnya. (Ard)
BACA JUGA: