Bucin, Begini Cara Mengakhiri Cinta Tak Berbalas

Rabu, 02 Agustus 2023 - Hendaru Tri Hanggoro

BUDAK cinta atau Bucin sering membiarkan cintanya bertepuk sebelah tangan. Dan secara ajaib, masih terus menikmati rasa sakitnya. Menganggapnya sebagai bentuk cinta sejati. Padahal, ini cara yang buruk untuk mengalami cinta.

Orang-orang yang mendapati dirinya berada di sisi cinta tak berbalas mungkin tidak mampu melepaskan diri dari perasaan mereka. Mereka mungkin mengatakan seperti ini, “Semakin keras aku mencoba untuk tidak memikirkannya, semakin aku memikirkannya. Aku tidak tahu kapan ini akan berlalu.”

Bisa juga kayak begini, “Aku tidak ingin menjauhinya, tetapi tetap dekat dengannya juga tidak membantuku. Bagaimana aku berdamai dengan dilema ini?”

Dan ada juga yang pakai alasan klasik pamungkas ini, “Kami putus beberapa bulan yang lalu. Kenapa aku terus berpikir untuk kembali bersamanya? Bagaimana aku bisa melanjutkan hidup tanpanya?"

Memutuskan seseorang yang masih kamu inginkan bisa sangat sulit. Sebuah studi tahun 2013 menggambarkan tiga jenis cinta tak berbalas. Sebagian besar orang kemungkinan pernah mengalami. Setidaknya satu diantaranya

Pertama, naksir seseorang yang sudah berpasangan. Kedua, merindukan kekasih masa lalu, Ketiga, berada dalam hubungan di mana cinta terasa tidak seimbang.

Baca juga:

Hempaskan Patah Hati karena Cinta tak Berbalas

bucin
Kita dapat mengendalikan perasaan kita dengan menggunakan teknik kognitif dan perilaku tertentu. (Foto: Freepik/Freepik)

"Jika saat ini kamu sedang bergelut dengan perasaan cinta tak berbalas, berikut dua langkah yang bisa kamu lakukan untuk menyalurkan perasaanmu ke tempat yang lebih sehat," tulis Jourdan Travers, pekerja sosial berlisensi dari University of Maryland, AS, dalam artikelnya di Psychology Today.

Yang pertama, ketahuilah bahwa perasaanmu tidak sepenuhnya tanpa kendali dan membatasi cinta itu dapat dilakukan. Menghendaki diri sendiri keluar dari skenario cinta tak berbalas bisa terasa mustahil dan di luar kendali dirimu.

Namun, penelitian PLOS ONE menunjukkan bahwa kita dapat mengendalikan perasaan kita menggunakan teknik kognitif dan perilaku tertentu.

Studi tersebut menyebut praktik ini sebagai 'pengaturan cinta', yaitu penggunaan strategi perilaku atau kognitif untuk mengubah intensitas perasaan cinta romantis saat ini. Setidaknya ada empat strategi yang bisa dicoba.

Penelitian ini menjabarkan strategi untuk pengaturan cinta untuk menambah dan untuk mengurangi. Dalam kasus cinta tak berbalas, kamu bisa mendapat manfaat dari mengetahui lebih banyak tentang teknik mengurangi perasaannya. Seperti penilaian ulang secara kognitif.

"Strategi ini melibatkan pembingkaian ulang situasi untuk mengubah perasaanmu. Kamu dapat mencoba berfokus pada aspek negatif dari kekasih atau memikirkan bagaimana waktu akan menyembuhkan rasa sakit," urai Travers.

Cara lainnya adalah mencari pengalihan perhatian. Stimulasi diri dengan materi yang tidak berhubungan dengan objek fiksasi untuk mengalihkan fokus dari situasi dan keadaan emosi saat ini.

"Menonton TV, mendengarkan musik, fokus pada sekolah atau pekerjaan atau berolahraga semuanya memenuhi syarat sebagai teknik pengalih perhatian," terang Travers.

Baca juga:

Tutorial Jadi Dokter Cinta di Tongkrongan Padahal Enggak Pernah Pacaran

bucin

Cinta tak berbalas bisa menjadi pengalaman yang menyakitkan dan terkadang traumatis. (Foto: freepik/freepik)

Strategi ketiga, cari dukungan sosial dengan berbicara ke teman dekat atau keluarga agar kamu merasa lebih baik dan mendapatkan perspektif tentang perasaan romantis yang rumit.

Strategi keempat, pemilihan situasi yang melibatkan penghindaran isyarat dan pemicu. Misalnya gambar, percakapan, tempat, dan sejenisnya. Intinya, semua yang mengingatkan kamu pada cinta tak berbalas harus dihindari. Ini membantu memastikan bahwa perasaanmu terpendam di dasar lubuk hati. Tak perlu dikeluarkan.

Langkah kedua adalah mengingatkan dirimu bahwa kerinduan adalah pengganti yang buruk untuk cinta yang sempurna. Orang sering melihat cinta tak berbalas diromantisasi dalam seni, media, dan budaya pop.

Kerinduan yang menjadi inti dari hubungan yang belum terselesaikan, atau yang murni, digambarkan sebagai fase euforia yang pahit.

Seberapa benar narasi ini? Sebuah penelitian mengungkap sejumlah temuan tentang hakikat cinta tak berbalas. Penelitian itu menyebut, hubungan cinta tak berbalas kurang intens secara emosional daripada cinta yang setara dalam hal hasrat, pengorbanan, dan komitmen.

Satu-satunya hal yang orang rasakan lebih intens dalam cinta tak berbalas adalah kekacauan. Cinta tak berbalas juga dikaitkan dengan harga diri yang rendah, kepercayaan diri yang rendah, kecemasan, dan depresi.

Temuan tersebut menyoroti mengapa cinta tak berbalas tidak boleh dipandang sebagai "sesuatu yang aspiratif".

"Meskipun perasaan bertahan yang kamu miliki terhadap seseorang mungkin membutuhkan waktu untuk diproses, penting untuk diketahui bahwa meromantisasi penderitaan malah dapat memperpanjang durasinya," sebut Travers.

Cinta tak berbalas bisa menjadi pengalaman yang menyakitkan dan terkadang traumatis. Namun, seperti halnya peristiwa sulit apa pun dalam hidup, bersabarlah dengan diri sendiri, memanjakan diri dengan perawatan diri yang berkualitas, dan menilai realitasmu dengan jujur. Semua dapat membantumu pulih. (aru)

Baca juga:

Cara Menghadapi Teman saat Patah Hati

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan