Bong Joon-ho Berencana Bentuk Pasukan Khusus Penghancur AI, Khawatirkan Pengaruhnya terhadap Karya Seni
2 jam, 56 menit lalu -
MERAHPUTIH.COM — BONG Joon-ho berencana membentuk pasukan penghancur AI. Sutradara asal Korea Selatan ini menyebut teknologi kecerdasan buatan telah membuat manusia memikirkan secara serius hal-hal yang hanya bisa dilakukan manusia. Ide tersebut disampaikan Joon-ho saat hadir di Festival Film Internasional Marrakech di Maroko.
Sebagai presiden juri untuk edisi ke-22 festival tersebut, sutradara film Parasite ini menjawab pertanyaan tentang perkembangan AI dalam konferensi pers pada Sabtu (29/11). Ia mengungkapkan perasaan campur aduk terhadap teknologi itu karena komunitas produksi film makin merasakan dampaknya.
“Jawaban resmi saya AI itu baik, karena ini menjadi pertama kalinya umat manusia dengan serius memikirkan apa yang hanya bisa dilakukan manusia. Namun, jawaban pribadi saya, yakni saya akan membentuk pasukan militer, dan misi mereka ialah menghancurkan AI,” katanya.
Di luar jawaban bernada humor tersebut, Joo-ho kerap berbicara tentang betapa besar pengaruh AI terhadap para pembuat film dan proses kreatifnya sendiri. Dalam sebuah konferensi global di Seoul pada September lalu, Joo-ho mengatakan teknologi tersebut menjadi kejutan besar bagi industri film.
“Para pembuat film terus membicarakan AI saat makan, minum kopi, bahkan ketika pulang ke rumah. AI telah mengguncang segala hal yang kami percayai dan kagumi dalam dunia visual, kami merasakan ketakutan sekaligus kegembiraan,” katanya.
Baca juga:
Kasih Dukungan, Bong Joon-ho Heboh Ikutan Livestream Rayakan Kemenangan Son Heung-min di Liga Europa
Meski begitu, Joon-ho bukannya anti-AI. Sutradara itu kemudian menyinggung penggunaan AI dalam film terbarunya, Mickey 17. “Ada sebuah adegan dalam film Mickey 17, saat muncul dua Mickey. Itu artinya dua Robert Pattinson dalam satu layar. Ironisnya, kami mendapatkan bantuan AI untuk efek visual dalam adegan itu. Ini merupakan contoh penggunaan AI untuk visual,” kata Joon-ho.
“Nyatanya, kami menggunakan teknologi AI sebagai alat, bahkan dalam film yang membahas bagaimana umat manusia terancam oleh kemajuan teknologi, ketika kehangatan dan ketidaksempurnaan unik manusia tetap hadir,” ujarnya.
Joon-ho memimpin juri yang beranggotakan delapan orang dalam festival yang berlangsung hingga 6 Desember. Dereta juri itu termasuk sutradara Past Lives Celine Song dan aktor Wednesday Jenna Ortega. Keduanya juga menyampaikan kekhawatiran senada dengan Joon-ho tentang dampak akhir teknologi AI terhadap seni.
Mereka mengamini kekhawatiran Joon-ho dan menegaskan bahwa karya kreatif merupakan proses manusia yang tidak dapat direduksi menjadi algoritma. Mereka menambahkan bahwa AI mungkin saja mengambil alih pengalaman manusia, tapi pada akhirnya orang akan merasa jenuh dengan konten berbasis AI sehingga penonton akan kembali menghargai karya yang dibuat manusia.(dwi)
Baca juga:
Academy Museum of Motion Pictures Gelar Pameran Besar Tampilkan Perjalanan Sinematik Bong Joon-ho