BMKG Simulasi Iklim, Tahun Depan Indonesia Lebih Panas dari Sekarang

Senin, 01 Juli 2019 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan rata-rata wilayah daratan Indonesia akan lebih panas 0,2 derajat hingga 0,3 derajat Celcius pada 2020-2030 bila dibandingkan rata-rata suhu udara pada 2005-2015.

"Berdasarkan hasil simulasi proyeksi iklim multimodel menggunakan skenario RCP4.5, suhu udara akan lebih panas pada 2020--2030," kata Deputi Klimatologi BMKG, Herizal dalam keterangan tertulis, Senin (1/7).

BACA JUGA: Fenomena Suhu Tinggi di Timteng Bisa Bikin Indonesia Lebihi 50 Derajat Celcius?

Herizal mengatakan wilayah yang diperkirakan mengalami kenaikan suhu tertinggi pada 2020-2030 adalah Sumatera Selatan, bagian tengah Papua, dan sebagian Papua Barat.

Untuk mengantisipasi suhu udara permukaan yang semakin panas di masa yang akan datang yang disebabkan fenomena pemanasan global, Herizal mengatakan perlu ada upaya adaptasi dan mitigasi.

"Upaya itu harus dimulai dari kesadaran untuk mengurangi hal-hal yang dapat meningkatkan emisi gas-gas rumah kaca ke atmosfer dan membekali diri dengan pengetahuan tentang dampak buruk perubahan iklim," tuturnya.

Ilustrasi - Warga mendinginkan tubuhnya di air mancur di Paris, Prancis, Selasa (25/6/2019). Para ahli meteorologi mengatakan suhu akan mencapai atau bahkan melebihi 40 derajat Celsius dari Spanyol ke Swiss, saat udara panas disedot dari Sahara oleh kombinasi badai yang melanda Atlantik dan tekanan tinggi di Eropa tengah. (ANTARA FOTO/REUTERS/Eric Gaillard)

Herizal mengatakan fenomena suhu tinggi di Timur Tengah tidak dapat langsung dikaitkan dengan perubahan iklim. Berdasarkan catatan sejarah, suhu pada kisaran 50 derajat Celcius cukup sering terjadi sehingga disimpulkan fenomena tersebut merupakan variasi iklim di wilayah tersebut.

BACA JUGA: Penjelasan BMKG Embun di Dataran Tinggi Dieng Membeku

Fenomena suhu tinggi di Timur Tengah juga diperkirakan tidak akan berdampak pada wilayah Indonesia. "Sistem sirkulasi udara yang menyebabkan gelombang panas di Timur Tengah berbeda dan tidak mengarah atau menuju ke Indonesia. Selain itu, sangat kecil peluang suhu panas yang mencapai lebih dari 50 derajat Celcius terjadi di Indonesia," jelasnya. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan