BG Disarankan Ubah Kebiasaan di Balik Layar Khas BIN Saat Jadi Menko Polkam

Rabu, 23 Oktober 2024 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Pengalaman Budi Gunawan di bidang intelijen dianggap akan menjadi nilai lebih dalam menjalankan tugas barunya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam).

Namun, sosok yang akrab disapa BG itu disarankan untuk meninggalkan pendekatan lebih berbalik di balik layar setelah tidak lagi menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN)

"Kalau di BIN, pendekatannya lebih di balik layar maka di Polkam, ia harus lebih terbuka dan akuntabel dalam merespons berbagai dinamika yang sering kali penuh dengan sorotan publik," kata Pengamat Militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi, saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (23/10).

Menurut dia, BG selama 8 tahun memimpin BIN telah memiliki jaringan yang banyak dan pengalaman dalam membaca peta konflik dunia, sehingga sangat katam dengan tugas-tugas Menko Polkam.

Baca juga:

Prioritas Kemenko Polkam di Bawah Budi Gunawan, Termasuk Masalah Rohingya

"Pemahaman yang mendalam mengenai berbagai ancaman keamanan, baik yang sifatnya domestik seperti terorisme dan separatisme, maupun ancaman eksternal yang bersifat geopolitik," paparnya

Khairul juga menilai Budi merupakan orang yang tepat untuk menangani hal tersebut karena telah malang melintang mengurus keamanan negara di BIN dan penegakan hukum saat menjadi Wakapolri.

"Penguasaan peta intelijen dan kemampuannya dalam mengelola informasi sensitif adalah nilai plus yang tidak bisa diabaikan," ungkap Fahmi.

Walau memiliki pengalaman di bidang pertahanan dan keamanan, Fahmi menilai BG tetap akan menghadapi tantangan baru yakni menciptakan situasi politik yang kondusif, sehingga harus terbiasa tampil untuk meredam tensi politik yang memanas yang berpotensi menimbulkan perpecahan masyarakat.

Baca juga:

Jokowi Copot Budi Gunawan, Wamenhan Herindra Jadi Kepala BIN

"Ia (BG) harus lebih terbuka dan akuntabel dalam merespons berbagai dinamika yang sering kali penuh dengan sorotan publik," tandas pakar militer itu, dilansir Antara. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan