Berkenalan dengan Koordinator PPI Dunia yang Baru Pandu Utama, Ini Cita-citanya…

Selasa, 29 Agustus 2017 - Thomas Kukuh

MerahPutih.com - Simposium PPI Dunia, sebuah ajang pertemuan tahunan pelajar Indonesia yang menuntut ilmu di luar negeri digelar di Warwick, Inggris. Dari forum tersebut, Pandu Utama Manggala terpilih menjadi koordinator PPI Dunia 2017/2018 menggantikan Intan Irani.

Pandu yang masih menjabat sebagai ketua PPI Jepang tersebut mengatakan dirinya tidak membayangkan kepulangannya ke Tokyo dari Simposium Internasional PPI Dunia di Inggris pada akhir Juli yang lalu itu membawa amanah yang sangat besar dari teman-teman pelajar di seluruh Dunia.

’’Salah satu pertimbangan, flashback saya ke 2008, ketika saya dulu juga diberi amanah untuk memimpin di BEM FISIP UI, mengingatkan kembali idealisme yang tengah tinggi-tingginya. Mengingatkan saya kembali, untuk siapa saya berletih-letih ini,’’ paparnya.

Pandu sendiri sekarang sedang cuti belajar dari Kementerian Luar Negeri untuk studi doktoral di National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS) dengan mengambil fokus studi Kebijakan Maritim Indonesia.

Pandu ingin fokus dalam studi kawasan Asia Timur dan Jepang sebab Jepang merupakan salah negara yang tepat untuk mendalami kajian Asia Timur. Ditambah lagi Jepang dan Indonesia merupakan sama-sama negara maritim sehingga tentunya bisa dijadikan sebagai pembanding dalam pengambilan kebijakan. ’’Saya percaya, dengan menjadi Koordinator PPI Dunia, bukan berarti saya merasa saya yang paling baik, tapi saya insyaAllah memegang amanah ini karena saya siap untuk melayani, berkontribusi, serta memimpin arah gerak PPI Dunia ke depan,’’ papar alumnus Australian National University, Canberra, Australia tersebut.

Oleh karena itu, dalam satu periode kepengurusannya ke depan, Pandu ingin salah satu fokusnya adalah membuat whitepaper pembangunan Indonesia. Sebab pada 2018 bangsa Indonesia akan memasuki 20 tahun pasca reformasi 1998. Sudah sampai mana Indonesia saat ini? Untuk itu, White Paper Pembangunan Indonesia coba dihadirkan sebagai bentuk kontribusi insan intelektual untuk Indonesia.

Muda-mudi yang mendapatkan kesempatan kuliah di luar negeri juga menjadi insan intelektual. PPI Dunia setahun ke depan berkomitmen untuk mewujudkan hal tersebut dan dengan memanfaatkan momentum 20 tahun reformasi. PPI Dunia lewat empat komisi yang dibentuk (pendidikan, ekonomi, sosial-budaya dan energi) akan berupaya menghadirkan white paper pembangunan nasional dan program-program nyata di level akar rumput. Selain itu, Pandu juga berencana memafasilitasi buah pemikiran terbaik dari para pelajar Indonesia di seluruh dunia.

’’Akan diupayakan mendapatkan ISBN dengan bekerja sama dengan I4,’’ imbuhnya. Tidak kalah penting, yaitu pembuatan database beasiswa di luar negeri.

Pemutakhiran database mengenai jenis dan lembaga pemberi beasiswa dari berbagai negara, yang dapat digunakan dan diakses oleh para pelajar Indonesia di seluruh dunia. Dengan adanya database itu, diharapkan pelajar yang ingin mendapatkan beasiswa dari pemerintah negara lain mendapatkan informasi yang cukup. (ijo)

Bagikan

Baca Original Artikel

Berita Terkait

Bagikan