Berkaca Kasus Ahok, Pengamat: Politisi Kristen Harus Jadi Pejuang Rakyat

Sabtu, 20 Januari 2018 - Noer Ardiansjah

MerahPutih.com - Politik SARA dinilai menjadi senjata ampuh bagi sebagian kelompok untuk menghadang laju lawan politik. Tak heran pemanfaatan isu ini kerap mewarnai setiap kontestasi politik belakangan.

Apalagi, lawannya merupakan minoritas tertentu yang populer di mata pemilih. Contohnya, kasus yang menimpa mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Pengamat politik Jerry Sumampaou menilai penggunaan isu SARA bisa saja menyentuh setiap bakal calon yang ikut bertarung, terlebih umat Kristen. Untuk itu perlu perubahan perspektif bagi politisi, khususnya beragama Kristen.

"Caleg atau politisi Nasrani tidak boleh menampilkan diri hanya memperjuangkan orang Kristen dia harus punya platform memperjuangan rakyat pada umumnya," kata Jerry usai mengisi seminar 'Bagaimana menghadirkan politisi Kristen cerdas dan berintegritas,' di Gedung LAI, Salemba, Jakarta, Jumat (19/1).

Menurutnya, untuk menghindari politisasi sara dan mengurangi stikmanisasi agama terhadap calon, maka politisi harus bermisi untuk masyarakat umum dan tidak boleh terbingkai dalam agama tertentu.

"Politisi Kristen harus menampilkan diri sebagai pejuang rakyat bukan pejuang agama tertentu. Memang kita tidak mengharap politisi Kristen seperti itu (menjadi pejuang agama tertentu)," kata dia.

Sebab, kata dia, secara kekristenan memperjuangkan kesejahteraan rakyat banyak merupakan inti ajaran agama. Kristen hadir untuk memberi kebaikan kepada dunia bukan hanya sekelompok orang saja.

"Karena sering begini ada yang bertanya apa yang kau perjuangkan? Katakanlah kepentingan kristen, kepentingan Kristen yang mana? Secara kekristenan itu memperjuangkan kesejahteraan rakyat banyak, tidak hanya Kristen saja, jadi perspektifnya harus berubah tidak boleh kerdil hanya berfikir dalam ruang Kristen saja," ujar pria yang juga menjabat Humas Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) itu.

Untuk itu, dia berharap politisi Kristen keluar menjadi agen yang memperbaiki kerusakan relasi sosial, menjadi pembela masyarakat, itu yang harus dilakukan.

"Advokasi masyarakat yang mengalami penindasan negara atau hal lainnya. Ini yang harus ditampilkan supaya dia bisa melawan politik sara yang digunakan oleh kelompok tertentu itu," tandasnya. (Fdi)

Baca berita terkait Pilkada 2018 lainnya: PGI Harap Pilkada 2018 Tak Mainkan Isu SARA

Bagikan

Baca Original Artikel

Berita Terkait

Bagikan