Berbagi Data Intelijen, Komisi I Ingatkan Pemerintah agar Berhati-hati

Sabtu, 28 November 2015 - Noer Ardiansjah

MerahPutih Peristiwa - Guna menangkal aksi terorisme pasca pengeboman di Paris, Prancis, Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull meminta negara tetangga di Asia Tenggara termasuk Indonesia berbagi data intelijen.

Pro dan kontra kemudian mucul terkait berbagi data intelijen antarnegara ini. Peringatan kritis muncul dari anggota Komisi I DPR Sukamta. Ia mengingatkan, pemerintah Indonesia agar berhati-hati dalam berbagi data intelijen dengan Negeri Kanguru tersebut. Meski begitu, permintaan itu dinilai positif.

"Bagus saja sih kerja sama. Tapi, lebih penting Indonesia minta Australia mau terima pengungsi yang memang tujuannya ke sana," ujar Sukamta, di Jakarta, Sabtu (28/11).

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyarankan, ketimbang berbagi data intelijen yang dinilai belum tentu menguntungkan Indonesia, lebih baik pemerintah mempertegas soal penanganan pengungsi oleh pemerintah Australia.

"Kita enggak mau pengungsi yang mereka tolak jadi persoalan di kita," tegasnya.

Ia menuturkan, permintaan Australia yang meminta berbagi data intelijen dengan Indonesia perlu diperjelas. Sebab, kata Sukamta, jangan sampai permintaan tersebut justru merugikan pemerintah Indonesia. Apalagi, Indonesia dinilai pernah menjadi korban dugaan penyadapan oleh Australia.

"Tentu harus diperjelas dulu apa yang mau dikerjasamakan. Jangan sampai Indonesia hanya menjadi bumper-nya Australia," cemasnya.

Seperti diketahui, Australia minta para tetangganya di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, untuk lebih sering berbagi data intelijen demi mencegah munculnya serangan teror seperti tragedi di Paris 13 November lalu. Untuk itu, Australia akan mengutus Jaksa Agungnya ke Indonesia demi meningkatkan kerja sama intelijen.

Seruan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull menyusul adanya seruan Amerika Serikat (AS) yang mengeluarkan peringatan bagi semua warganya di penjuru dunia untuk berhati-hati dalam bepergian.

Terhadap hal itu, Turnbull meminta pemimpin negara-negara tetangga, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Singapura, untuk lebih sering berbagi data intelijen mengenai jaringan teroris. (dit)


BACA JUGA:

  1. Freeport Rekam Percakapan Setya Novanto Aksi Operasi Intelijen?
  2. Operasi Intelijen Polri Amankan Pilkada Serentak
  3. Insiden Tolikara Jadi Peringatan Intelijen Jelang Pilkada Serentak
  4. Pesan Moeldoko untuk Gatot, Perkuat Intelijen!
  5. Sutiyoso Disebut Ingin Tambah Ribuan Intelijen

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan