Beragam Prestasi Anggota BSD Runners

Minggu, 25 Februari 2018 - Ikhsan Aryo Digdo

KOMUNITAS lari BSD Runners memiliki anggota yang memiliki beragam prestasi. Komunitas ini tidak hanya rutin melakukan kegiatan lari bersama. Beberapa anggota mereka memiliki prestasi membanggakan yang pastinya dapat menginspirasi siapapun terutama pemula dalam berlari.

Salah satunya ialah Ruby Tirzana. Usia boleh kepala 5, namuan wanita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga ini berhasil mengikuti acara lari maraton 50k atau lari sejauh 50 km.

Keberhasilannya mengikuti berbagai acara lari berawal dari rasa iseng yang hanya ingin mencoba. Secara bertahap Ruby mengikuti berbagai acara lari dengan jarak tempuh berbeda. Namun, seterusnya ia semakin mengembangkan kemampuannya dan dapat mengikuti acara lari dengan jarak tempuh yang lebih jauh lagi.

Ruby Tirzana (Foto: MP/Rizki Fitrianto)

"(Awalnya) saya coba-coba ikut acara yang 5 KM, bisa finish terus yang 10 KM, ya terus yang Jakarta bogor, 55 KM. Kalau yang 50 K baru ikut sekali. Insya Allah yang bulan Agustus saya bisa ikut yang satu acara charity, itu yang 150 km, saya ambil yang relay bagi dua jadi 75," ujarnya di kantor merahputih.com beberapa waktu lalu.

Di samping itu, menurutnya selalu berkesan baginya saat mengikuti acara lari di luar kota. Bagaimana tidak, suasana daerah memang memliki pemandangan yang asri. Seperti misalnya pegunungan, dan pemandangan alam lainnya.

"Menurut saya event lari semua punya cerita masing-masing, tapi kalau saya sendiri suka yang di luar kota karena view-nya bagus. Kemarin Singapura juga yang 21 km yang HM (Half Marathon)," tambahnya.

Untuk menjaga konsisetensi dalam berlari, ia pun mengaku selalu berlatih rutin setiap harinya. Selama satu jam ia berlatih dan khusus untuk di akhir pekan ia berlari dengan jarak tempuh yang lebih jauh.

Saat hari biasa ia berlatih menempuh jarak 5 KM, sementara di akhir pekan dengan jarak 10 KM. Karena rutinitas berlarinya itu pula ia merakan khasiat yang sangat bermanfaat bagi tubuhnya.

"Dengan ikut lari terasa lebih fit, tubuh saya lebih kurus juga, jadi temen-temen saya yang pengen diet saya suruh lari aja," katanya sambil tertawa.

Selain Ruby, sang kapten dari komunitas ini juga memiliki prestasi yang tidak kalah menariknya. Ialah Satrio Diswantoro, atau akrab dipanggil Tyo. Dirinya memang sudah tidak asing dengan dunia lari mengingat dirinya juga melatih lari siapun secara privat.

Satrio Diswantoro (Foto: MP/Rizki Fitrianto)

"Di komunitas BSD Runners saya kapten BSD Runners. Di luar komunitas saya pengajar lari private. Kalo saya gila lari sejak awal 2016 karena lihat pengen mengembangkan latihan lari saya," ungkap Tyo.

Sejak 2016, Tyo mengaku sudah mengikuti beragam kompetisi lari. Dari jarak paling pendek hingga mengikuti ajang trialthon.

"Kalo race 5k dulu, langsung ke 10k, HM (Half Marathon), baru FM (Full Marathon), ultra (50K), maupun trialthon," ceritanya.

Senada dengan Ruby, Tyo juga mengaku pengalaman berlari paling berkesan ialah saat di luar kota. Ya, pemandangan yang memanjakan, hingga para antusiasme masyarakat yang mendukung kegiatan tersebut membuatnya tidak bisa melupakan pengalaman tersebut.

"Kalau race berkesan di luar kota sih tekstur tanah dan pemandangan serta nuansa masyarakat yang mengiringi. Contohnya kaya di Bali masyarakat situ support banget saya lari," kenang Tyo.

Di akhir kata pun ia membagi tips bagi para pemula yang ingin mendalami kegiatan berlari. Menurutnya amat penting menjaga pola tidur yang cukup dan berlatih rutin setiap harinya. Serta jangan mengeluhkan proses, artinya jadikan proses sebagai bagian pembelajaran yang berharga.

"Kalau saya persiapan sih bagun pagi minimal lari 5k, 10k dan seminggu 3 kali. Kalo di weekend saya usahakan di atas 10k. Tips awalnya ya jangan mengeluh, anggap aja itu sebagai latihan," tutupnya. (Ikh)

Baca juga artikel lainnya tentang BSD Runners di sini Yuk Hidup Sehat Bersama BSD Runners!

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan