Benteng Marlborough Wisata Sejarah Andalan Kota Bengkulu
Rabu, 21 Oktober 2015 -
MerahPutih Wisata - Benteng Marlborough termasuk salah satu penanda dan ikon kota Bengkulu. Masyarakat setempat menyebutnya Malabro. Letaknya di pusat kota Bengkulu, tepatnya di samping rumah dinas gubernur Bengkulu. Menariknya, kawasan lokasi Benteng Marlborough berdiri bernama Kampung. Nama Benteng ini diambil dari nama bangsawan dan pahlawan Inggris John Churchil, Duke of Malborough I. Bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 44.100 meter persegi itu menyerupai kura-kura dan menghadap ke arah selatan.
Semasa pendudukan Inggris di Wilayah Bengkulu benteng Marlborough adalah benteng terbesar pernah dibangun Inggris semasa menduduki wilayah Asia Tenggara. Pembangunan Benteng Malborough berlangsung pada tahun 1914-1719 dibawah pimpinan Gubernur Jenderal Josef Colin. Benteng ini merupakan benteng terkuat Inggris di wilayah Timur setelah benteng St.George di Madras, India.
Awalnya benteng Malabro digunakan untuk kepentingan militer, namun selanjutnya digunakan untuk perdagangan dan pengawasan jalur perdagangan yang melewati Selat Sunda. Pada 1825 Inggris yang menguasai Bengkulu melakukan tukar menukar dengan Belanda yang menguasai Malaysia dan Singapura.Pengalihan Benteng Marlborough dari Inggris ke Belanda dilakukan berdasarkan Traktat London.
Belanda selanjutnya menempati benteng Marlborough sampai perang dunia II yang pada akhirnya semua wilayah Sumatera diduduki tentara Jepang sampai Jepang menyerah kalah pada 1945. Setelah kemerdekaan RI tahun 1945 benteng tersebut digunakan TNI dan polisi sampai tahun 1970.
Setelah kemerdekaan RI Bengkulu merupakan salah satu keresidenan yang bergabung dengan Sumatera Selatan, kemudian pada tahun 1968 Bengkulu menjadi provinsi definitif dan lepas dari Provinsi Sumatera Selatan.
Dengan susunan dan struktur peninggalan yang masih dipertahankan keasliannya, Fort Marlborough memiliki banyak hal-hal mistik yang masih sering terjadi hingga saat ini. Saat malam tiba, benteng yang tadinya hijau dan banyak didatangi pengunjung ini seketika terasa dingin. Tidak ada pengunjung yang masuk pada lokasi dalam benteng, hanya anak muda yang sering nongkrong di bagian punggung benteng kura-kura ini.
Penduduk sekitar mengaku masih sering mendengar suara-suara mistik dari dalam benteng besar ini. Seruan minta tolong yang diduga diteriakkan para tahanan dan hentakan langkah para tentara inggris masih kerap terdengar oleh masyarakat. Murka penghuni berupa kesurupan yang dialami pengunjung benteng juga akan terjadi jika anak muda melakukan hal yang tidak sopan dan sembarangan di benteng Malabro ini.
Terlepas dari kisah mistik di malam hari dari Benteng Marlborough, nilai sejarah yang tinggi masih menjadiakan Marlborough sebagai bangunan cagar budaya yang banyak dikunjungi hingga saat ini. Dulunya Fort Marlborough juga pernah dipakai sebagai tempat penahanan Bung Karno, Presiden RI pertama. Tahun 1983-1984 Benteng Marlborough dipugar Pemerintah Republik Indonesia, melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kemudian pada tahun 2004 pemerintah menjadikan Benteng Marlborough sebagai cagar budaya melalui keputusan Kepmenbudpar Nomor: KM.10/PW.007/MKP/2004.
Peninggalan-peninggalan semasa kepemimpinan Inggris dan Belanda di benteng Marlborough masih tetap terjaga sampai sekarang. Hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung sebab memberikan imajinasi tentang keadaan benteng pada masa lampau. Peninggalan seperti bazoka/meriam, Penjara Bawah Tanah, Jembatan di depan pintu masuk benteng selalu jadi background foto para pengunjung.
Indahnya lagi, saat berada di punggung Benteng Marlborough yang menyerupai kura-kura ini, pengunjung dapat langsung menikmati indahnya paparan laut biru nan luas Samudera Indonesia. Hijau rumput benteng menjadi tempat merebahkan daging yang diteduhi daun dari pohon kelapa yang berada disekitaran Malabro. Jika ingin berada lebih dekat dengan air laut, pengunjung hanya perlu menyeberangi jalan sebagai pembatas antara benteng dengan pantai.
Benteng Marlborough termasuk salah satu objek wisata andalan kota Rafflesia Provinsi Bengkulu. Berkunjung ke objek wisata dan belajar sejara dengan ditemani pemandangan alam yang menyejukkan sepertinya bisa dijadikan list tujuan berlibur berikutnya. Katakanlah "buy one get one".(sry)
Baca Juga: