Benda Pusaka di Kelenteng Hok Tek Bio Ciampea
Kamis, 04 Februari 2016 -
MerahPutih Budaya - Kelenteng tua Hok Tek Chen Sin yang diduga dibangun sejak tahun 1723 ini, ternyata menyimpan aneka ragam benda pusaka yang terus dijaga baik-baik secara turun-temurun. Adapun di antaranya adalah bola besi berduri, bendera Hok Tek Ceng Sin, dan pedang Kong Co.
Berdasarkan pemaparan salah seorang juru kunci kelenteng bahwa setiap benda tersebut, memiliki usia yang sudah sangat tua. Bahkan konon, usia benda-benda pusaka itu sudah mencapai ratusan tahun.
Oleh karena berusia tua, Olim (57) selaku juru kunci kelenteng mengatakan semua benda pusaka leluhur harus tetap dijaga agar kisah tentangnya tidak akan pernah lekang dimakan waktu.
"Usianya sudah ratusan tahun. Seperti pedang Kong Co, bendera Hok Tek Ceng Sin. Mau bagaimanapun, kami selaku penerus harus benar-benar menjaga keasliannya. Tidak sembarangan juga diperlihatkan," katanya di dalam ruangan Hok Tek Ceng Sin di Jalan Letnan Sukarna, Pasar Ciampea, Bogor, Rabu (3/2).
Pada setiap barang tersebut, pun memiliki 'kelebihan' masing-masing seperti yang dijelaskan oleh Olim. Salah satunya dengan bendera Hok Tek Cen Sin. "Pernah dulu dibuktikan. Waktu beberapa tahun yang lalu, di sekitar sini terjadi kebakaran. Lalu, orang-orang dari kelenteng keluar menuju lokasi. Dengan mengibaskan bendera-bendera ini, perlahan apinya mulai berhenti," jelasnya.
Senjata keramat yang diletakkan dalam altar yang sama, yakni altar Dewa Hok Tek Ceng Sin, diselimuti oleh wewangian dupa yang begitu semerbak. Belum lagi dengan iringan alunan religius bervolume rendah. Selain membuat bulu kuduk merinding, tentunya alunan tembang tersebut memberikan kenyamanan bagi siapa pun yang berkunjung.
"Satu tempat. Bendera ini, memiliki khasiatnya. Kemudian pedang Kong Co lain lagi. Pokoknya, benda keramat ini juga dijaga oleh arwah leluhur. Bagi Tang Sin (orang yang punya keistimewaan masalah gaib), melihat benda-benda pusaka pasti langsung melihat Kim Sin (dewa)," ungkapnya.
Untuk semua benda tersebut, tambah Olim, akan diperlihatkan orang luas ketika hari tertentu. Misalnya, pada perayaan Cap Go Meh. Selain benda pusaka, patung-patung kelenteng pun juga akan dibawa keluar untuk diarak keliling kampung. "Baru akan keluar pas Cap Go Meh. Karena ini semua barang pusaka. Jadi, tidak boleh sembarang," tambahnya. (Ard)
BACA JUGA:
- Jelang Imlek, Klenteng Hok Lay Kiong Bagikan 1.000 Angpau
- Klenteng Hok Lay Kiong Jadi Destinasi Wisata Warga Bekasi
- Klenteng Hok Lay Kiong Saksi Bisu Pemberontakan Warga Keturunan Tionghoa
- Jelang Imlek, Klenteng Boen San Bio Mulai Bersolek
- Ritual Khas Imlek, Melepas Burung Pipit Mengharap Keberuntungan