Begini Perkembangan Tren Bitcoin di Indonesia

Sabtu, 24 April 2021 - Ikhsan Aryo Digdo

INVESTASI dengan aset digital bitcoin meningkat di Indonesia. Ini sejalan dengan penyebaran aset kripto yang lebih cepat di negara berkembang, termasuk Indonesia, dibandingkan dengan negara maju. Demikian menurut Asosiasi Blockchain Indonesia (A-B-I).

Terdapat peningkatan investor institusional yang mulai menggunakan aset digital sebagai alat investasi yang sah dan dapat dipercaya dan para pelaku industri yang turut mengembangkan layanan aset digital, terutama Bitcoin.

Baca juga:

Proses Penciptaan Bitcoin, Seperti Apa Sih?

Menurut berita pers yang diterima merahputih.com, keberadaan Bitcoin sebagai crypto asset dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia tentu sulit untuk diabaikan begitu saja. Terutama karena Bitcoin semakin didukung oleh para investor besar dan institusi yang menggunakannya sebagai reserve asset.

Ada delapan bursa pedagang crypto asset yang telah terdaftar di BAPPEBTI. (Foto: Unsplash/Dmitry Demidko)

Asosiasi Blockchain Indonesia mencatat sedikitnya delapan bursa pedagang crypto asset yang telah terdaftar di BAPPEBTI, diantaranya Luno, Rekeningku, Indodax, Bitocto, Zipmex, Pintu, Upbit, dan Digital Exchange Indonesia.

Oham Dunggio, Chairman dari Asosiasi Blockchain Indonesia (A-B-I), mengatakan terdapat perkembangan crypto asset di Indonesia yang signifikan. Selain itu, regulasi di Indonesia mendukung investasi pada aset kripto karena telah diklasifikasi sebagai komoditas melalui Peraturan Menteri Perdagangan no 99 tahun 2018.

"Dengan demikian, masyarakat dapat memanfaatkan hal ini sebagai investasi, namun perlu dipahami bahwa investasi juga memiliki risiko, sehingga masyakarat harus membaca lebih dahulu tentang aset kripto termasuk faktor untung dan rugi," papar Oham.

Baca juga:

Tertarik dengan Bitcoin? Begini Cara Mainnya

Dua pelaku perusahaan marketplace Bitcoin memberikan outlook positif akan perkembangan bitcoin ke depan. CEO dan Founder dari Indodax, Oscar Darmawan mengatakan saat ini bitcoin sudah berada di harga sekitar Rp800 juta. Artinya, awal tahun ini sudah mulai terlihat trend bullish.

Jika permintaan terus bertambah, kemungkinan harga bitcoin akan kembali naik. (Foto: Unsplash/Aleksi Raisa)

Jika permintaan terus bertambah, kemungkinan besar harga Bitcoin akan kembali naik, meski saat ini sudah tinggi. Hal ini berpengaruh dimanapun. Namun, kenaikan ini bisa saja tidak naik secara langsung. "Perlu diawali dengan koreksi terlebih dahulu karena pada saat koreksi, biasanya banyak orang yang membeli untuk memanfaatkan momen harga Bitcoin yang turun," tutur Oscar.

Jeth Soetoyo, CEO dan Founder dari Pintu mengatakan ke depannya akan banyak ruang untuk pertumbuhan bagi Bitcoin dan crypto asset lainnya. Bukan hanya seperti aset, tetapi sebuah challenger yang memulai perkembangan di sistem keuangan & transaksi terdesentralisasi di dunia.

Semakin banyak yang sadar akan nilai Bitcoin dan permintaan untuk dijadikan sebagai aset semakin meningkat, maka harganya akan selalu meroket. "Hal tersebut bisa dimanfaatkan sebagai peluang profit dan menjadi langkah yang perlu dilakukan untuk menyeimbangkan risiko dari uang flat dalam mempertahankan nilai aset yang dimiliki," tutup Jeth. (ikh)

Baca juga:

Millennial Jadi Penyebab Meningkatnya Harga Bitcoin

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan