Beberapa Kota Dunia akan Lenyap di 2050, Bagaimana Bisa?

Senin, 25 November 2019 - Dwi Astarini

ANCAMAN pemanasan global makin nyata. Sebuah penelitian terbaru mengungkap kenaikan permukaan laut pada 2050 nanti dapat berdampak tiga kali lipat lebih besar bagi manusia daripada perkirakan sebelumnya. Hal itu bukan ancaman biasa. Saat terjadi, hal itu dapat memusnahkan beberapa kota besar garis pantai dunia.

Para penulis makalah yang terbit belum lama ini mengembangkan cara yang lebih akurat untuk menghitung ketinggian tanah dengan satelit. Cara itu mampu memprediksi dampak kenaikan permukaan laut di wilayah yang luas. Penelitian baru menunjukkan bahwa sekitar 150 juta orang yang saat ini hidup di daratan akan berada di bawah batas ketinggian garis pasang air laut pada pertengahan abad nanti.

BACA JUGA: Tren Ramah Lingkungan Belum Mampu Kalahkan Efek Rumah Kaca

Peta pertama menunjukkan prediksi pada daratan yang tenggelam pada 2050. Namun, pada peta kedua, terlihat bagian bawah negara itu akan tergenang air saat air pasang.

Lebih dari 20 juta orang di Vietnam, hampir seperempat dari populasi yang hidup di daratan, akan tergenang air. Sebagian besar Kota Ho Chi Minh, pusat ekonomi negara itu, akan lenyap bersama air pasang. Demikian diungkao penelitian Climate Central.

global warming
Kota-kota pesisir disarankan membangun dinding penahan gelombang. (foto: pixabay/PIRO4D)

Di Thailand, lebih dari 10% warga sekarang hidup di daratan yang mungkin akan tergenang air pada 2050. Ancaman juga berlaku untuk ibu kota politik dan komersial, Bangkok

"Perubahan iklim mengancam kota-kota dengan banyak cara," kata Loretta Hieber Girardet, seorang penduduk Bangkok dan pejabat pengurangan risiko bencana PBB. Bahkan akibat pemanasan global banyak tempat dilanda banjir.

Di Shanghai, salah satu mesin ekonomi paling penting di Asia, air mengancam jantung kota dan banyak kota lain di sekitarnya.

Data baru menunjukkan bahwa 110 juta orang tinggal di tempat-tempat yang berada di bawah batas ketinggian garis pasang air. Hal itu, oleh Benjamin Strauss, Kepala Eksekutif Climate Central, dikaitkan dengan tindakan pencegahan, seperti pembangunan dinding penahan gelomabng laut. "Kota-kota harus menginvestasikan jumlah yang jauh lebih besar dengan cepat untuk tindakan pencegahan," kata saran Strauss.

global warming
Kota-kota pesisir jadi yang paling terancam. (foto: pexels)

Prediksi baru menunjukkan Mumbai, ibu kota keuangan India dan salah satu kota terbesar di dunia, berisiko hanyut. Pusat bersejarah kota yang dulunya dibangun di atas serangkaian pulau itu sangat rentan.

Secara keseluruhan, penelitian menunjukkan bahwa negara-negara harus segera mulai mempersiapkan warga negara untuk pindah ke tempat yang lebuh aman. Demikian saran Dina Ionesco dari Organisasi Internasional untuk Migrasi.

Hilangnya warisan budaya bisa membawa kehancuran tersendiri. Aleksandria, Mesir, yang didirikan Alexander Agung sekitar 330 SM, bisa hilang karena naiknya air.

Di tempat lain, migrasi yang disebabkan naiknya permukaan laut dapat memicu atau memperburuk konflik regional.(lgi)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan