Badan Antariksa Rekrut Penyandang Disabilitas
Rabu, 03 Maret 2021 -
BADAN Antariksa Eropa (ESA) berencana merekrut astronaut penyandang disabilitas yang akan menjadi pertama di dunia dalam perjalanan ke angkasa luar. Selama ini, penyandang disabilitas dianggap tidak memenuhi proses seleksi fisik dan psikologi sehingga masih ada larangan untuk tidak dapat pergi ke luar angkasa.
Adanya kebijakan ini menjadi titik balik bagi astronaut dari segala usia dan lapisan masyarakat untuk melamar. Kaum disabilitas kini bisa ambil bagian dari misi ke bulan atau Mars.
BACA JUGA:
Lagi, Seekor Kucing Membajak Pesawat Hingga Mendarat Darurat
Direktur Program Robotika dan Penerbangan Luar Angkasa ESA, David Parker, mengatakan membutuhkan orang-orang yang bermotivasi tinggi dari berbagai latar belakang untuk menggabungkan keterampilan mereka dan bekerja sebagai sebuah tim.
“Generasi warga Inggris berikutnya memiliki begitu banyak hal untuk ditawarkan kepada dunia, jadi saya akan mendorong siapa pun yang bermimpi mendorong batas-batas dari apa yang mungkin untuk mengambil kesempatan ini untuk menjadi bagian dari kelompok pelopor luar angkasa ESA di masa depan. Ini adalah drive perekrutan ESA terbuka pertama sejak 2008 dan aplikasi akan dibuka pada 31 Maret selama dua bulan”, papar Direktur Program Robotika dan Penerbangan Luar Angkasa ESA, David Parker, seperti dilansir laman bbc.
Penyandang disabilitas yang terpilih akan melalui berbagai tahapan seperti proses skrining, tes psikologis, seleksi medis, dua seleksi wawancara, serta pelatihan intensif mencakup kursus tiga minggu tentang geologi praktis. ESA berusaha membuka kesempatan seluas mungkin bagi seluruh masyarakat Uni Eropa yang mendanai agensi tersebut, tak terkecuali bagi kelompok penyandang disabilitas. Menteri luar negeri untuk sains, riset, dan inovasi, Amanda Solloway, menjelaskan pekerjaan astronot adalah sebuah impian bagi banyak orang.
“Menjadi astronot adalah impian bagi banyak orang, dan misi bersejarah Tim Peake ke luar angkasa pada tahun 2015 menunjukkan kepada jutaan orang Inggris bahwa hal itu dapat menjadi kenyataan, sambil menempatkan Inggris di peta sebagai ruang terdepan bangsa”, tutur Amanda, mengutip laman mirror.
Kebijakan perekrutan para astronaut ini memberi makna penting bagi sebuah orang untuk mengikuti seluruh misi eksplorasi luar angkasa yang dijalankan ESA.(ard)