Baby Bouncer, Alat Menidurkan Si Kecil yang Perlu Diwaspadai
Jumat, 27 September 2019 -
MENGASUH bayi selain menyita banyak waktu, tenaga harus dikeluarkan secara ekstra. Terlebih lagi saat si kecil mulai rewel, kamu harus menidurkannya secara langsung. Apalagi bagi ibu rumah tangga yang memiliki pekerjaan banyak. Mengasuh bayi bisa terasa sangat merepotkan.
Maka dari itu, munculnya baby bouncer diharapkan bisa mempermudah ibu untuk merawat sang buah hati. Alat ini ayunan untuk menidurkan anak balita seperti kursi. Biasanya disimpan di lantai. Namun, pro dan kontra bermunculan. Di balik manfaat yang praktis, terdapat dampak negatif yang perlu di waspadai.
Baca Juga:
Bunda, Jangan Pernah Bawa Bayi ke dalam Bioskop! Ini Alasannya
Dilansir dari Alodokter, ada beberapa hal yang perlu di perhatikan saat menggunakan baby bouncer. Merahputih.com telah merangkum seperti di bawah ini.
1. Menghambat belajar jalan

Terlalu lama berdiam di atas baby bouncer memungkinkan bayi mengalami gangguan akibat ketidakaktifan motorik. Rangsangan untuk mengembangkan kemampuan motorik menurun sehingga mengganggu proses anak belajar berjalan. Usia anak yang seharusnya aktif bergerak seperti merangkak jadi terhambat karena ditaruh pada baby bouncer. Menaruh si kecil di baby bouncer membuatnya sulit untuk beraktivitas.
2. Sesak bernapas

Meski tersertifikasi aman, tetap saja orang tua harus mewaspadai keselamatan si kecil. Penggunaan baby bouncer terlalu lama bisa membahayakan, seperti hambatan jalan napas si kecil atau sesak napas.
Sesak napas terjadi dimungkinkan saat bayi berubah posisi jadi miring, tengkurap, tertindih bantal atau mainan seperti boneka, tercekik tali pengaman baby bouncer dan lainnya. Menempatkan si kecil di atas baby bouncer harus disertai pengawasan yang ketat. Hal-hal yang terlihat sepele bisa berisiko fatal. Sesak napas yang dialami bayimu, jika terlambat diatasi maka risikonya cedera hingga kematian.
Baca Juga:
3. Berisiko cedera

Tak berbeda dari sebelumnya, menempatkan bayi di baby bouncer tanpa pengawasan orang dewasa bisa mengakibatkan cedera. Kemungkinan terjadinya cedera terjadi saat si kecil melakukan gerakan berlebihan hingga terjatuh dan tertindih. Biasanya, dikarenakan terjadi kerusakan pada baby bouncer.
Cedera yang dialami di antaranya memar, luka berdarah, patah tulang, hingga cedera kepala berat. Banyak penelitian yang mengabarkan permasalahan cedera kepala bayi terbanyak disebabkan pemakaian baby bouncer yang tidak diawasi dengan baik.
Cara aman maksimalkan penggunaan baby bouncer

Sebagai bentuk antisipasi, orang tua perlu menerapkan cara dalam memilih dan memaksimalkan pemakaian. Untuk itu, pastikan terlebih dahulu kualitas dan komponen baby bouncer. Periksalah bagian kaki bouncer, tali pengaman dan bantalannya. Selanjutnya, pastikan si kecil memakai sabuk pengaman dan posisi penempatan di lantai yang datar untuk jaga keseimbangan. Jangan juga menempatkan di dataran tinggi, seperti atas meja atau tempat tidur.
Sesuaikan berat badan dan tinggi bayimu dengan kapasitas baby bouncer. Hindari mengangkat atau memindahkan baby bouncer yang ditiduri si kecil. Untuk memaksimalkan produktivitas bayi, kamu juga bisa ajak interaksi sembari latihan menggenggam mainan. (Dys)
Baca Juga: