Awan Mirip Piring Terbang Payungi Gunung Arjuno, Begini Penjelasan BMKG

Kamis, 05 November 2020 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Unik, kawasan Gunung Arjuno menampilkan fenomena awan lentikularis berbentuk mirip piring terbang.

Awan unik lentikularis nampak jelas memayungi gunung berketinggian 3.339 meter di atas permukaan laut tersebut, terlihat dari wilayah Malang Raya.

Adanya fenomena alam tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengungkapkan, awan lentikularis tersebut biasanya menyelimuti area pegunungan atau dataran tinggi.

Baca Juga:

DKI Benahi Sistem Peringatan Dini Bencana Banjir

"Di sisi meteorologi, awan ini tidak mengindikasikan kejadian alam lain seperti tanda datangnya gempa atau bencana besar lain. Awan ini hanya mengindikasikan adanya turbulensi di lapisan atas (bukan di permukaan bumi),” terang Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda, Teguh Tri Susanto saat dikonfirmasi, Kamis (05/11).

Fenomena awan berbentuk di atas Gunung Arjuno. (Foto: MP/Instagram @erikhendrik76)
Fenomena awan berbentuk di atas Gunung Arjuno. (Foto: MP/Instagram @erikhendrik76)

Ia menambahkan, awan tersebut nyatanya bisa membahayakan untuk penerbangan. Sebab pesawat akan turbulensi jika kelintasi awan tersebutn saat penerbangan berjarak rendah dari permukaan laut.

“Pesawat bisa turbulensi atau guncangan. Sebab awan tersebut juga mengindikasikan adanya turbulensi atau putaran angin secara vertikal cukup kuat, otomatis berbahaya pada penerbangan rendah seperti helikopter di sekitar awan ini,” tegasnya.

Baca Juga:

Cuaca Ekstrem Akibat La Nina, Pemkot Solo Siaga Bencana

Menurut Teguh, awan lentikularis terbentuk akibat efek dari gelombang gunung atau angin lapisan atas (di atas permukaan) yang cukup kuat dari suatu sisi gunung.

Lalu angin tersebut membentur dinding pegunungan hingga menimbulkan turbulensi di sisi gunung lain dan membentuk awan-awan bertingkat dan berputar layaknya sebuah lensa.

“Diakui kejadian ini jarang sekali terjadi dan bersifat momentum (waktu tertentu), dan umumnya ditandai hembusan angin yang cepat dan kuat dan terjadi beberapa hari mengitari area gunung tersebut,” jelas Teguh. (Andika Eldon/Jawa Timur)

Baca Juga:

BMKG Bolehkan Pantai Rawan Bencana Dijadikan Lokasi Wisata, Tapi.....

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan