Awan Mirip Piring Terbang Payungi Gunung Arjuno, Begini Penjelasan BMKG

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 05 November 2020
Awan Mirip Piring Terbang Payungi Gunung Arjuno, Begini Penjelasan BMKG

Fenomena awan lentikularis yang memayungi sekitar kawasan Gunung Arjuno nampak mirip piring terbang. (Foto: MP/Istimewa)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Unik, kawasan Gunung Arjuno menampilkan fenomena awan lentikularis berbentuk mirip piring terbang.

Awan unik lentikularis nampak jelas memayungi gunung berketinggian 3.339 meter di atas permukaan laut tersebut, terlihat dari wilayah Malang Raya.

Adanya fenomena alam tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengungkapkan, awan lentikularis tersebut biasanya menyelimuti area pegunungan atau dataran tinggi.

Baca Juga:

DKI Benahi Sistem Peringatan Dini Bencana Banjir

"Di sisi meteorologi, awan ini tidak mengindikasikan kejadian alam lain seperti tanda datangnya gempa atau bencana besar lain. Awan ini hanya mengindikasikan adanya turbulensi di lapisan atas (bukan di permukaan bumi),” terang Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda, Teguh Tri Susanto saat dikonfirmasi, Kamis (05/11).

Fenomena awan berbentuk di atas Gunung Arjuno. (Foto: MP/Instagram @erikhendrik76)
Fenomena awan berbentuk di atas Gunung Arjuno. (Foto: MP/Instagram @erikhendrik76)

Ia menambahkan, awan tersebut nyatanya bisa membahayakan untuk penerbangan. Sebab pesawat akan turbulensi jika kelintasi awan tersebutn saat penerbangan berjarak rendah dari permukaan laut.

“Pesawat bisa turbulensi atau guncangan. Sebab awan tersebut juga mengindikasikan adanya turbulensi atau putaran angin secara vertikal cukup kuat, otomatis berbahaya pada penerbangan rendah seperti helikopter di sekitar awan ini,” tegasnya.

Baca Juga:

Cuaca Ekstrem Akibat La Nina, Pemkot Solo Siaga Bencana

Menurut Teguh, awan lentikularis terbentuk akibat efek dari gelombang gunung atau angin lapisan atas (di atas permukaan) yang cukup kuat dari suatu sisi gunung.

Lalu angin tersebut membentur dinding pegunungan hingga menimbulkan turbulensi di sisi gunung lain dan membentuk awan-awan bertingkat dan berputar layaknya sebuah lensa.

“Diakui kejadian ini jarang sekali terjadi dan bersifat momentum (waktu tertentu), dan umumnya ditandai hembusan angin yang cepat dan kuat dan terjadi beberapa hari mengitari area gunung tersebut,” jelas Teguh. (Andika Eldon/Jawa Timur)

Baca Juga:

BMKG Bolehkan Pantai Rawan Bencana Dijadikan Lokasi Wisata, Tapi.....

#Awan Aneh #BMKG
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Prakiraan BMKG: Hujan Guyur Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Jumat, 12 September
Hujan ringan akan turun Jakarta dan Yogyakarta, serta hujan sedang di Serang. Adapun Bandung berpotensi hujan disertai petir
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Prakiraan BMKG: Hujan Guyur Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Jumat, 12 September
Indonesia
Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Selama 4 Hari di Provinsi Banten
Cuaca ekstrem terbentuk disebabkan beberapa fenomena atmosfer
Frengky Aruan - Kamis, 11 September 2025
Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Selama 4 Hari di Provinsi Banten
Indonesia
Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar Masih Akan Diguyur Hujan pada Kamis, 11 September 2025
BMKG meminta untuk mewaspadai hujan disertai petir di Jakarta, Pekanbaru, Jambi, Bengkulu, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Banjarmasin, Nabire
Frengky Aruan - Kamis, 11 September 2025
Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar Masih Akan Diguyur Hujan pada Kamis, 11 September 2025
Indonesia
Prakiraan BMKG: Hujan Guyur Jakarta Sejak Kamis Sore hingga Malam
Untuk pagi hari, seluruh wilayah Jakarta dalam kondisi berawan tebal.
Frengky Aruan - Kamis, 11 September 2025
Prakiraan BMKG: Hujan Guyur Jakarta Sejak Kamis Sore hingga Malam
Indonesia
Warga NTT Diminta Waspada Cuaca Ekstrem hingga Timbulkan Bencana Hidrometeorologi
Hal ini tidak lepas dari prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), di mana NTT masih akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.
Frengky Aruan - Kamis, 11 September 2025
Warga NTT Diminta Waspada Cuaca Ekstrem hingga Timbulkan Bencana Hidrometeorologi
Indonesia
Fenomena Gelombang Rossby, Pemicu Hujan Ekstrem dan Banjir di Bali
BMKG sebut hujan ekstrem di Bali dipicu fenomena gelombang ekuatorial Rossby.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 September 2025
Fenomena Gelombang Rossby, Pemicu Hujan Ekstrem dan Banjir di Bali
Indonesia
Prakiraan BMKG: Hujan Akan Turun di Sebagian Besar Kota di Indonesia Termasuk Disertai Petir pada Rabu, 10 September, Waspada Gelombang Tinggi
Hujan lebat disertai petir diprakirakan terjadi di Bengkulu dan Pangkal Pinang.
Frengky Aruan - Rabu, 10 September 2025
Prakiraan BMKG: Hujan Akan Turun di Sebagian Besar Kota di Indonesia Termasuk Disertai Petir pada Rabu, 10 September, Waspada Gelombang Tinggi
Indonesia
Prakiraan BMKG: Sebagian Besar Wilayah Jakarta Mulai Diguyur Hujan Rabu Siang
Pada pagi hari, cuaca berawan tebal terjadi di Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.
Frengky Aruan - Rabu, 10 September 2025
Prakiraan BMKG: Sebagian Besar Wilayah Jakarta Mulai Diguyur Hujan Rabu Siang
Indonesia
Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan Ringan Selasa, 9 September 2025
Di Pulau Jawa,awan tebal diperkirakan terjadi di Surabaya, kemudian hujan ringan di Serang, Bandung, Semarang, dan Yogyakarta, serta hujan sedang diperkirakan turun di Jakarta.
Frengky Aruan - Selasa, 09 September 2025
Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan Ringan Selasa, 9 September 2025
Indonesia
Prakiraan BMKG: Hujan Turun di Sebagian Jakarta pada Selasa Sore hingga Malam
Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan misalnya berawan tebal pagi hingga siang hari, kemudian mulai diguyur hujan ringan pada sore hari dan hujan sedang malam hari
Frengky Aruan - Selasa, 09 September 2025
Prakiraan BMKG: Hujan Turun di Sebagian Jakarta pada Selasa Sore hingga Malam
Bagikan