AS Gelar Kunjungan ke Greenland, Perdana Menteri Denmark Protes Keras Menyebutnya tak Bisa Diterima

Selasa, 25 Maret 2025 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - AMERIKA Serikat memberikan tekanan yang tidak dapat diterima terhadap Greenland. Demikian disampaikan Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen, Selasa (25/3), jelang kunjungan tanpa undangan dari delegasi tingkat tinggi AS ke wilayah semiotonom Denmark tersebut minggu ini.

Seperti dilansir Reuters, kunjungan yang berlangsung pada Kamis hingga Sabtu itu akan dipimpin Usha Vance, istri Wakil Presiden AS JD Vance, serta melibatkan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Mike Waltz, dan Menteri Energi Chris Wright.

Presiden Donald Trump pada Senin (24/3) kembali menegaskan usulnya agar AS mengambil alih Greenland dengan alasan bahwa pulau luas tersebut penting bagi keamanan nasional AS. Frederiksen telah menolak proposal tersebut.

"Saya menegaskan ini merupakan tekanan yang tidak dapat diterima yang diberikan kepada Greenland dan Denmark dalam situasi ini. Ini tekanan yang akan kami tolak," kata Frederiksen kepada lembaga penyiaran Denmark DR dan TV2.

Kepala pemerintahan sementara Greenland, Mute Egede, menyebut kunjungan ini sebagai provokasi, karena dilakukan bertepatan dengan pembicaraan koalisi pemerintahan dan pemilu daerah yang dijadwalkan minggu depan.

Baca juga:

PM Terpilih Jens-Frederik Nielsen Minta Eropa Lindungi Greenland dari Incaran Trump


Sejak kunjungan pribadi Donald Trump Jr ke pulau yang kaya mineral itu pada Januari, Trump terus membicarakan kemungkinan aneksasi Greenland oleh AS. Pada Senin (24/3), Trump mengatakan pemerintahannya bekerja dengan ‘orang-orang di Greenland’ yang ingin ada perubahan. Meski begitu, ia tidak memberikan rincian lebih lanjut.

"Kunjungan ini jelas bukan tentang apa yang dibutuhkan atau diinginkan Greenland. Presiden Trump serius. Dia menginginkan Greenland. Oleh karena itu, (kunjungan ini) tidak dapat dilihat secara terpisah dari rencana lainnya,” kata Frederiksen.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Brian Hughes mengatakan delegasi AS bertujuan mempelajari Greenland, budayanya, sejarahnya, dan masyarakatnya. Namun, Frederiksen menolak anggapan kunjungan ini bersifat pribadi, mengingat adanya perwakilan resmi dari pemerintah AS.

Ia juga menegaskan bahwa Denmark tidak menolak hubungan dengan AS. Ia merujuk pada perjanjian bilateral pada 1951 yang memberi AS hak untuk bergerak bebas dan membangun pangkalan militer di Greenland dengan syarat Denmark dan Greenland diberi pemberitahuan sebelumnya. "Kami sekutu. Tidak ada indikasi baik di Denmark maupun Greenland bahwa kami tidak menginginkan kerja sama dengan Amerika,” kata Frederiksen.

Sementara itu, Egede telah menyerukan dukungan yang lebih kuat dari sekutu terhadap sikap AS.

"Ada dukungan besar dari negara-negara Nordik dan Uni Eropa, jadi kami memiliki sekutu dan mitra dekat bersama kami," kata Frederiksen.(dwi)

Baca juga:

Greenland Gelar Pemilu, Donald Trump Tegaskan lagi Niat Menganeksasi dengan Berbagai Cara

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan