Apa Itu Gempa Bumi Megathrust?

Jumat, 16 Agustus 2024 - Angga Yudha Pratama

MerahPutih.com – Isu tentang gempa bumi megathrust kembali hadir. Hal ini dipicu dengan beredarnya sebuah video viral dari Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati yang dinarasikan menyebut Jakarta lumpuh karena gempa megathrust.

"Itu adalah rekaman saat rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR-RI pada hari Kamis tanggal 14 Maret 2024 di Senayan Jakarta. Saya tengah memberi penjelasan kepada anggota dewan mengenai alasan perlunya pembangunan Gedung Operasional Peringatan Dini Tsunami,” ucap Dwikorita seperti dikutip dari Antara.

Baca juga:

Potensi Gempa Megathrust, BMKG Minta Warga Tak Panik Sebab Bukan Hal Baru

Namun sebelum itu, mari pahami terlebih dahulu tentang Gempa Bumi Megathrust. Menurut BMKG, megathrust adalah bagian dangkal suatu lajur pada zona subduksi yang mempunyai sudut tukik yang landai. Gempa bumi pada lajur atau zona megathrust disebut juga gempa bumi interplate.

Sementara, zona subduksi adalah zona kejadian gempa bumi yang terjadi di sekitar pertemuan antar lempeng. Sumber zona penunjaman lempeng kerak bumi ini dapat dibagi menjadi dua model, yaitu pada lajur megathrust (gempa bumi interplate), dan pada lajur benioff (gempa intraplate).

Baca juga:

Masyarakat Diminta Tidak Panik Terkait Potensi Gempa Megathrust

Adapun secara umum zona sumber kejadian gempa bumi di Indonesia berdasarkan mekanisme fisik dapat dibagi menjadi tiga, yakni zona subduksi (zona penunjaman lempeng), zona transform, dan zona sumber-sumber sesar kerak bumi dangkal (shallow crustal fault).

Zona megathrust adalah istilah untuk menyebut jalur subduksi lempeng bumi yang sangat panjang, tapi relatif dangkal. Di sini, ada kata 'mega' berarti 'besar'. Kata 'thrust' berarti 'dorongan'. Lempeng bumi digambarkan menumpuk, lempeng di bawah mendorong lempeng di atasnya. (Far)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan