Apa itu Doping? ini Jenis dan Efek Sampingnya

Senin, 22 April 2024 - Soffi Amira

MerahPutih.com - Apa itu doping menjadi perbincangan hangat di dunia olahraga. Penggunaan doping sering dikaitkan dengan tujuan untuk meningkatkan performa fisik para atlet.

Selain itu, doping juga digunakan untuk menangani kondisi mental yang terganggu hingga mencegah stres. Namun, penggunaan doping dilarang keras dalam dunia olahraga.

Baca juga:

Apa itu Narkoba dan Dampaknya bagi Kesehatan

Lalu, apa itu doping dalam dunia olahraga? Mengutip dari BNN, berikut adalah penjelasannya.

Apa itu Doping dalam Olahraga?

Doping adalah zat yang sengaja digunakan untuk meningkatkan performa atlet
Doping adalah zat yang sengaja digunakan untuk meningkatkan performa atlet. Foto: Unsplash/Towfiqu barbhuiya
>Doping adalah zat atau metode yang sengaja digunakan untuk meningkatkan prestasi. Namun, pengguna doping tidak melewati proses latihan terlebih dahulu. Jadi, cara ini dianggap ilegal untuk meraih kemenangan dalam sebuah laga atau pertandingan.

Artikel ‘Drug Abuse in Athletes‘ menjelaskan, bahwa atlet yang diteliti tidak hanya menyalahgunakan performance-enhancing drugs (PEDs). Jadi, PEDs merupakan obat-obatan atau zat untuk meningkatkan performa atlet.

Lalu, PEDs juga menjadi bagian dari narkotika dan zat adiktif lainnya. Bahkan, jenis PEDs seperti steroid tidak digolongkan ke dalam zat ilegal atau obat resep. Sebab, dimasukkan ke dalam golongan suplemen. Lalu, kandungan obat-obatan doping juga bisa membahayakan kesehatan atlet.

Banyak dari obat-obatan doping yang sebenarnya umum dan aman dikonsumsi tetapi untuk tujuan medis.

Namun, penggunaan obat sebagai doping sangat berisiko karena diberikan dalam dosis yang begitu tinggi Kebanyakan atlet mendapatkan obat doping secara ilegal sehingga tidak mendapat pengawasan tim medis.

Sebenarnya, terdapat kondisi ketika atlet diperbolehkan mengonsumsi obat-obatan. Izin medis ini dikenal sebagai TUE (Therapeutic Use Exemption) atau EIM (Experimental or Investigational Medications).

Jenis Doping yang Sering Digunakan Atlet

Ada lima jenis doping yang sering digunakan atlet
Ada lima jenis doping yang sering digunakan atlet. Foto: Unsplash/Payam Tahery
>World Anti-Doping Agency (WADA) menjelaskan, ada lima jenis doping yang dilarang digunakan dalam dunia olahraga, yaitu:

1. Hormon Peptida

Pada dunia olahraga, doping hormon peptida digunakan untuk menambah jumlah sel darah merah. Jadi, sel darah merah bertugas untuk mengangkat oksigen di dalam tubuh. Penyalahgunaan doping jenis ini juga bertujuan untuk memodulasi pembentukan otot, tendon, hingga vaskularisasi.

2. Stereoid Anabolik

Stereoid anabolik adalah obat yang bisa meniru efek dari testoteron. Jadi, testoteron merupakan hormon yang berperan dalam pembentukan otot pria. Dalam olahraga, stereoid anabolik sering disalahgunakan untuk membentuk otot atlet.

3. Diuretik

Diuretik adalah jenis doping yang dianggap dapat mengurangi bobot badan, kemudian membuang sisa-sisa obat doping lainnya melalui urine. Selain itu, diuretik juga bisa membuat doping-doping lainnya tidak terdeteksi saat dilakukan pemeriksaan.

4. Metabolik

Selanjutnya, doping jenis ini digunakan oleh atlet wanita untuk meningkatkan performanya. Untuk atlet pria, doping ini digunakan untuk mengurangi efek samping gynecomastia.

5. Beta-2 Agonis

Lalu, doping jenis Beta-2 agonis umumnya digunakan untuk membuka jalan napas. Kemudian, juga digunakan untuk meningkatkan performa pernapasan atlet.

Baca juga:

Terbukti Gunakan Doping, Paul Pogba Dihukum Larangan Bermain Selama 4 Tahun

Efek Samping Doping

Efek samping doping sangat berbahaya bagi tubuh
Efek samping doping sangat berbahaya bagi tubuh. Foto: Unsplash/Laurynas Me
>Efek samping penggunaan doping bergantung dari jenis obat, jumlah obat, hingga jumlah pemakaiannya. Biasanya, efek samping dari doping bisa berupa:

Hipertensi

Kerusakan hati

Depresi

Gangguan jantung

Stroke

Gangguan perilaku

Kecemasan

Suasana hati yang buruk

Itulah penjelasan mengenai apa itu doping beserta jenis dan efek sampingnya. Umumnya, para atlet menggunakan doping untuk meningkatkan performa hingga membentuk otot tubuh. Namun, penggunaannya sangat dilarang keras. (sof)

Baca juga:

Apa Itu Hernia? Ketahui Penyebab hingga Cara Mengobatinya

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan