Antisipasi Banjir, Dinas SDA DKI Keruk Lumpur Kali Mookervaart
Minggu, 03 Oktober 2021 -
MerahPutih.com - Dinas Sumber Daya Air (SDA) melakukan program Gerebek Lumpur di Kali Mookervaart untuk membantu menurunkan muka air banjir dan mengurangi genangan di wilayah permukiman di sisi Kali Mookervaart.
Daerah yang sangat dipengaruhi oleh kali yang dirancang ahli hidrologi pada tahun 1678-1689 ini adalah Semanan, Rawa Buaya, Duri Kosambi dan Kalideres.
Baca Juga
PDIP DKI Sebut Gerebek Lumpur Andalan Anies Tak Mampu Atasi Banjir
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Yusmada Faizal mengatakan, secara aktual kondisi saat ini Kali Mookervaart hanya bisa menampung debit maksimal 91,37 m3/detik, dimana lebih rendah dari debit desain Kali Mookervaart, sehingga diperlukan pengerukan untuk mengembalikan Kali Mookervaart ke kondisi desain yaitu 125 m3/det.
“Saat ini Sudin SDA Jakarta Barat menargetkan Kali Mookevart segmen Jalan Semanan hingga Cengkareng Drain untuk dilakukan pengerukan lumpur sedalam 1 meter dengan panjang 4,4 km dengan volume lumpur diperkirakan 154.000 m3,” kata Yusmada, Sabtu (2/10).
Yusmada menerangkan, pengerukan akan dilakukan ke dalam 3 segmen selama 129 hari kerja. Berikut rencana pengerukannya:
Segmen 1: Jalan Semanan – Daan Mogot City sepanjang 950 m2, akan dilakukan selama 28 hari, mulai dari 2 Oktober – 30 Oktober 2021.
Segmen 2: Daan Mogot City – JORR sepanjang 1.600 m2, akan dilakukan selama 37 hari, mulai dari 31 Oktober – 6 Desember 2021.
Segmen 3: JORR – Cengkareng Drain sepanjang 1.850 m2, akan dilakukan selama 64 hari, mulai dari 7 Desember 2021 – 6 Februari 2022.
“Program Gerebek Lumpur Kali Mookevart dimulai pada hari Sabtu, 2 Oktober 2021, dengan jumlah personil yang diturunkan sebanyak 415 orang dan menggunakan 10 unit Alat Berat, serta 30 unit DumpTruck,” ujarnya.

Lanjut Yusmada, Gerebek Lumpur di Kali Mookervaart ini merupakan kolaborasi antar instansi di bawah koordinasi Walikota Jakarta Barat, seperti Suku Dinas SDA Jakarta Barat dibantu Suku Dinas Lingkungan Hidup (UPK Badan Air), Suku Dinas Bina Marga, Suku Dinas Pertamanan, Suku Dinas Perhubungan, Satpol PP dan PPSU kecamatan/kelurahan.
Sebagai informasi, Kali Mookervaart adalah sebuah saluran penghubung di DKI yang menghubungkan Aliran Sungai Cisadane ke kanal-kanal di Kota Batavia. Saluran dengan lebar 40-45 meter, panjang 13 kilometer (km), dengan Daerah Pengaliran Sungai (DPS) seluas 67 km2 dengan debit puncak 125 m3/detik ini
Kali Mookervaart merupakan salah satu saluran penting dalam sistem pengendali banjir untuk mengalirkan sepertiga aliran sungai Cisadane dan menambah suplai air di kota Jakarta.
Yusmada menambahkan, selain Gerebek Lumpur yang dilakukan di Kali Mookevart, juga dilakukan Gerebek Lumpur/kerja bakti secara manual di Saluran Penghubung (Phb) RW.01 Semanan. Tujuan utama kerja bakti ini adalah melancarkan akses aliran menuju Kolam Olakan Pompa RW 01 Semanan dan mempercepat waktu pengeringan di wilayah RW 01 Semanan.
“Semoga dengan adanya Gerebek Lumpur di Kali Besar (Mookervaart) dan kerja bakti di Saluran Penghubung ini, Wilayah Semanan dan Kalideres siap dalam menghadapi musim hujan mendatang," imbuh Yusmada. (Asp). (Asp)
Baca Juga