Anies: Kasus COVID-19 di DKI Cuma 3,8 Persen

Jumat, 26 Juni 2020 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengklaim kasus positif perhari di ibu kota dalam 2 hari terakhir mengalami penurunan. Biasanya saat masa transisi PSBB kasus positif rata-rata 5 persen, tapi pada Rabu-Kamis kemarin hanya diangka 3,8 persen.

"Jakarta alhamdulillah sudah satu bulan ini angka positifnya rata-rata 5 persen. Bahkan dua hari ini 3,8 persen. Artinya kondisi di Jakarta sudah makin terkendali," kata Anies saat mengikuti acara Gebyar Dzikir DKI Jakarta melalui virtual, pada Kamis (26/6) malam.

Baca Juga

Kasus Belum Terpecahkan, Bayi Kembar Tiga Positif COVID-19 dengan Kedua Orang Tua Negatif

Menurut Anies, angka positif di DKI saat ini jauh di bawah persyaratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam menerapkan transisi menuju hidup baru dalam menghadapi corona.

"Kita dibolehkan untuk melakukan transisi dalam standar dunia (WHO) bila angka positifnya 10 persen," ungkapnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) memberi salam usai memimpin upacara peringatan HUT ke-493 Kota Jakarta di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/6/2020). Upacara HUT Kota Jakarta yang diperingati setiap tanggal 22 Juni itu diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/pras.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) memberi salam usai memimpin upacara peringatan HUT ke-493 Kota Jakarta di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/6/2020). Upacara HUT Kota Jakarta yang diperingati setiap tanggal 22 Juni itu diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/pras.

Hanya saja, Anies menegaskan, bahwa wabah COVID-19 belum selesai menyerang Jakarta. Untuk itu ia mengingatkan kepada masyarakat untuk hidup bersih dan tetap mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan dalam beraktifitas sehari-hari.

"Tapi ini belum selesai, tantangannya masih besar. Ke depan, kita perlu lebih disiplin," terang Anies.

Orang nomor satu di Jakarta ini pun mengingatkan kepada seluruh masyarakat bahwa wabah corona ini dilihat sebagai ujian, bukan dianggap sebagai siksaan.

Baca Juga

TKA Tiongkok Dinyatakan Positif COVID-19 di Batam

"Ujian yang memberikan hikmah. Tapi memang hikmah tidak pernah kemarin, hikmah selalu datangnya besok" jelas dia.

"Hikmah yang sangat terasa adalah kita semua berada di rumah. Kita semua bersama keluarga. Kita semua mengalami tinggal lebih lama dengan keluarga, dengan lingkungan," sambungnya. (Asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan