Anies Beri Nama MRT Ratangga, Ini Maknanya

Senin, 10 Desember 2018 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengesahkan nama rangkaian Mass Rapid Transit (MRT) dengan nama Ratangga pada Senin (10/12).

Menurut Anies, nama Ratangga diambil ari sebuah puisi Kitab Arjuna Wijaya dan Kitab Sutasoma yang dikarang oleh Mpu Tantular. Dalam bahasa jawa kuno, Ratangga artinya kereta perang yang identik dengan kekuatan dan pejuang.

"Ratangga ini akan digunakan untuk setiap rangkaian. Jadi kalau kita menyebut kereta MRT dengan istilah Ratangga 1," kata Anies di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (10/11).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (ke-2 dari kanan) usai uji coba MRT Jakarta dari Depo Lebak Bulus hingga Bunderan HI. MP/Asropih

Anies menyampaikan bahwa pesan disini jelas ada perjuangan dari putera-puteri bangsa untuk mewujudkan moda transportasi massal yang aman dan nyaman serta waktu tempuh yang cepat.

"Kata ini adalah mereka-mereka yang akan berjuang dengan ketangguhan dan yang terlibat dalam proses pembangunannya adalah putera- puteri Indonesia yang tangguh yang penuh dengan semangat," tuturnya.

Mantan Rektor Universitas Paramadina ini berharap, semua fasilitas-fasilitas umum di Ibu Kota diberi nama dari akar budaya Indonesia.

"Seperti hari ini di MRT kita memilih menggunakan Ratangga," ucapnya.

Sebelumnya memberikan nama resmi untuk transportasi untuk warga ibu kota, Anies terlebih dahulu menjajal MRT ute Bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Anies tiba di stasiun MRT Bundaran HI, Jalan MH Thamrin sekitar pukul 16.35 WIB. Ia datang didampingi oleh Direktur Utama PT. MRT Jakarta Willaim Sabandar.

Mantan Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) menuturkan menaiki kereta MRT tujuan Bundaran HI-Lebak Bulus dengan memakan waktu sekitar 30 menit dengan kecepatan penuh saat dibawah tanah hingga ke atas permukaan. Bahkan, Anies menyebut mendengar peringatan kereta tersebut sudah dibatas kecepatan maksimal.

"Kalau sekarang ini full speed, bahkan tadi ada tanda bahwa kecepatan sudah maksimal," jelas Anies.

Meski demikian, Anies mengakui suara mesin memang terdengar, namun tidak ada goncangan yang terjadi selama perjalanan. Meski ada goncangan, namun Anies menilai goncangan yang dihasilkan stabil dan tetap nyaman untuk digunakan.

"Meskipun suara ada, tapi goncangan karena patahan rel enggak ada," tuturnya.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mencoba MRT rute Lebak Bulus-Bundaran HI, Senin (10/12). Foto: MP/Asropih

Ini kali ketiganya Anies menjajal kereta MRT. Kali pertama Anies menjajal dengan rute Lebak Bulus-Bundaran HI. Kemudian kedua, Anies menjajal kereta MRT bersama Presiden Joko Widodo dengan rute Lebak Bulus-Bundaran HI.

MRT Jakarta fase I dengan rute Bundaran HI-Lebak Bulus dibangun sepanjang 16 km dengan memakan biaya sekitar Rp16 triliun. MRT direncanakan mulai beroperasi pada Maret 2019.

Nantinya akan ada lima titik Stasiun MRT seperti Bundaran HI, Stasiun Duku Atas, Stasiun, Sisingamangaraja, Stasiun Blok M dan Stasiun Lebak Bulus. (Asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan