Angka COVID-19 DKI Melonjak Tajam, Anies Minta Warga Disiplin Pakai Masker
Kamis, 20 Agustus 2020 -
MerahPutih.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menekan pentingnya penggunaan masker sebelum vaksin COVID-19 ditemukan.
"Selama belum ada vaksin, maka vaksin kita adalah masker," ujar Anies dalam sambutannya usai salat subuh berjemaah dan tahrib 1 Muharram 1442 H di Masjid Raya Pondok Indah, Jakarta, Kamis (20/8).
Baca Juga
Virologi UGM Sebut Vaksin Sinovac Bukan Solusi Hentikan Pandemi
Anies meminta masyarakat disiplin menggunakan masker dan memakai dengan benar. Jika sudah dilakukan, kata Anies, masyarakat telah berkontribusi menyelamatkan dirinya sendiri dan orang lain.
"Kalau kita menggunakan masker dengan baik, artinya kita menghormati dan melindungi orang lain dan diri sendiri dengan baik. Ketika kita tidak menggunakan masker dengan baik, artinya kita tidak menghormati dan menghargai orang di sekitar kita dan diri kita," jelas dia.

Anies mengakui peringatan 1 Muharram atau tahun baru Islam kali ini unik karena warga merayakan dengan menerapkan protokol kesehatan termasuk menggunakan masker. Lantaran pandemi COVID-19, semuanya menjadi berubah
"Kita berkumpul memperingati 1 Muharram, masuk tahun baru dan semua menggunakan masker. Saya rasa ini pergantian tahun bermasker satu-satunya. Sepanjang perjalanan usia kita, ya baru sekarang kita pakai masker terus-menerus. Ini dalam kondisi wabah, ada pandemi," ungkap dia
Penggunaan masker bukan hanya bentuk perlindungan terhadap diri sendiri. Namun, kata dia, mengenakan masker juga merupakan cara menghormati dan menghargai orang lain di saat ini.
Penambahan kasus positif di DKI Jakarta sendiri terus meroket. Pada Rabu (19/8), tercatat ada penambahan 565 kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta.
Dengan demikian, jumlah kasus positif COVID-19 di DKI telah menyentuh angka 31.162 kasus hingga kemarin. Dari jumlah itu, sebanyak 21.069 orang dinyatakan sembuh dan 1.046 lainnya meninggal dunia.
Baca Juga
BPOM Nyatakan Obat COVID-19 Unair Belum Valid karena Beberapa Penyebab
Ini berarti, angka kesembuhan pasien COVID-19 di DKI mencapai 67,6 persen. Sedangkan, fatality rate atau jumlah pasien yang meninggal dunia berada di angka 3,4 persen.
Angka fatality rate di DKI Jakarta ini sendiri lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional yang berada di kisaran 4,4 persen. (Knu)