Anak Desain Grafis, Tenar Saat Dibutuhkan

Selasa, 20 April 2021 - Ikhsan Aryo Digdo

KEPINTARANNYA dalam hal menggambar, menimbulkan keresahan tersendiri bagi anak desain grafis. Mereka sering dimintai tolong mendesain, padahal lagi banyak kerjaan dan bayaran juga enggak seberapa.

Anak desain grafis memiliki ketenaran tersendiri di dalam circle tongkrongan kampus. Mereka tidak populer seperti anak basket atau cowok tampan. Tapi ada saja teman yang butuh pertolongannya perihal tugas kampus atau proyek yang butuh desain.

Baca juga:

Game Lekat dengan Anak Tongkrongan

Proyek dari orang yang ngakunya teman, padahal sudah lama enggak ngontak memang jadi kesedihan mendalam bagi anak-anak desain grafis. Dibayarnya bahkan bisa juga cuma pakai 'thank you'.

Berikut beberapa hal yang menggambarkan anak desain grafis:

1. Cuek dengan penampilan

Pakaian anak desain mengutamakan kenyamanan. (Foto: unsplash/Emma Matthews)

Cuek sama penampilan bukan berarti tidak stylish ya, melainkan lebih memilih baju yang nyaman digunakan. Biasanya mereka enggak pernah memusingkan akan memakai baju apa, dan terbiasa tampil apa adanya.

Kebiasaan begadang karena banyak kerjaan sering kali membuat mereka telat bangun pagi, alhasil warna baju tabrakan, atau pattern enggak nyambung. Tapi, mereka tidak peduli dengan hal itu, yang penting kerjaan beres.

2. Orang yang paling peka

Ingat, desain grafis bukan desain gratis. (Foto: unsplash/Scott Graham)

Nah, yang satu ini jangan disalahartikan dulu ya. Peka di sini maksudnya adalah kepekaan sama kemauan dan permintaan klien, bukan terhadap hati perempuan. Mereka memang tidak bisa baca pikiran tiap klien. Maka dari itu dibutuhkan kepekaan terhadap konsep dan ide yang diminta oleh klien-nya alias teman.

Mereka juga akan lebih senang apabila ide serta opini klien tersebut jelas. Dengan lihainya dia akan memberikan gambaran desain yang cocok pada proyek tersebut. Jadi kamu mesti bersyukur, proyek kamu pasti beres deh kalau sudah ditangani anak desain.

Baca juga:

Istilah Khas Tongkrongan Wibu, Pernah Dengar?

3. Suka serba salah

Begadang saat mendesain. (Foto: unsplash/Krismas)

Sudah berpikir setengah mati mencari ide, begadang sampai kantong mata menghitam, eh hasilnya malah salah. Saat desain yang sudah dipikir susah-susah, dieksekusi dengan detail, dan problemnya tetap saja masalah selera.

Padahal desain itu masalah menjawab fungsi yang dibutuhkan. Selera terkadang tidak perlu dilibatkan dalam mendesain. Kalau sudah begini, jadi ingat lagu Raisa yang Serba Salah.

4. Sering (terpaksa) menolong teman

Sulit menolak saat dimintai pertolongan. (Foto: Unsplash/Remi Walle)

Namanya juga teman, apalagi kalau sudah sering nongkrong bareng. Sulit rasanya buat menolak saat dimintai tolong meskipun kerjaan sama tugas lagi banyak-banyaknya.

Tapi, lebih parahnya permintaan klien teman memang keterlaluan. Kadang minta desain harus bagus, cepat, tapi mau bayaran semurah-murahnya. Ini sih definisi teman akhlakless alias enggak ada akhlak.

Tapi apa boleh buat, kemampuan mendesain grafis memang tidak mudah. Bagaimanapun juga, anak desain grafis memiliki hati yang baik. Mereka siap menolong teman walau mungkin terpaksa. (ans)

Baca juga:

Wibu, Tongkrongan ala Jepang di Negeri Aing

Bagikan

Baca Original Artikel

Berita Terkait

Bagikan