Alasan Pedagang Hewan Kurban Tidak Jual Sapi Limosin
Minggu, 13 September 2015 -
MerahPutih, Megapolitan-Para pedagang sapi sudah mulai ramai berjualan untuk memenuhi permintaan masyarakat Muslim untuk menyambut Hari Raya Idul Adha. Namun tidak semua sapi, para pedagang hanya menjual sapi jenis tertentu.
Muhdar Bima, penjual hewan kurban di Jalan Lenteng Agung Barat, Jakarta Selatan mengaku hanya menjual sapi bali, sapi bima, dan sapi kupang. Menurutnya, sapi-sapi jenis ini yang laku. "Di sini hanya sapi dan kerbau. Kalau untuk sapi ada sapi Bali, sapi Bima, dan sapi Kupang," kata pria yang sudah berdagang hewan kurban sejak 1986 ini.
Muhdar mengatakan, ada jenis sapi tertentu yang kurang laku, yakni sapi limosin dan Jawa. Menurutnya, sapi limosin dan Jawa memiliki kualitas kurang bagus.
"Kalau sapi Jawa dan limosin enggak (jual) karena kurang peminatnya. Sapi Jawa dan sapi limosin itu dagingnya lembek, tulangnya besar, dan kulitnya tebal, Di samping itu, harga sapi limosin mahal," ujar Muhdar. Sapi jenis limosin berasal dari Prancis, dengan pertumbuhan yang cepat, ukuran badan lebih panjang, dan lebih berat dibandingkan rata-rata sapi biasa. Berat satu ekor sapi limosin bisa mencapai 1 ton dan harganya bisa mencapai puluhan juta. Seekor sapi limosin dengan berat 1,2 ton dihargai Rp90 juta.
Muhdar mengungkapkan saat ini belum ramai pembeli. Orang-orang biasanya mulai mencari hewan kurban pada H-10 hingga H-7 Idul Adha. "Biasanya seminggu sebelum Idul Adha sudah ramai sekali. Udah enggak bisa ke mana-mana," jelasnya. (yni)
Pedagang Hewan Kurban Keluhkan Penjualan Sepi karena Instruksi Gubernur
Disebut Calon Kuat Penantang Ahok, Sandi-Sani Ogah Berkomentar