Akses Darat Terputus, Polri Lakukan Airdrop Bantuan ke Desa Terisolasi di Sumut
Senin, 01 Desember 2025 -
MerahPutih.com - Polri mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui operasi udara di tiga provinsi terdampak banjir, yakni Sumatra Utara (Sumut), Sumatra Barat (Sumbar), dan Aceh. Pengiriman bantuan ini berlangsung pada Senin (1/12).
Untuk wilayah dengan akses darat yang terputus total, bantuan dikirim menggunakan airdrop helikopter, sementara pendistribusian logistik dalam jumlah besar dilakukan melalui pesawat angkut yang mendarat di bandara sebagai pusat distribusi berikutnya.
Operasi ini dijalankan dengan prinsip berpacu dengan waktu, memastikan bantuan tidak terhambat kondisi medan dan dapat segera diterima warga terdampak.
Di Sumut, helikopter AW-169 (P-3309) difokuskan menembus wilayah terdalam yang tidak bisa dijangkau kendaraan maupun pesawat. Tiga desa yang terisolasi total menjadi prioritas utama, yakni Desa Pagaran Lambung (Adian Koting, Tapanuli Utara), Desa Naga Timbul, dan Desa Nauli (Sitahuis, Tapanuli Tengah).
Airdrop mengangkut bahan pangan, pakaian layak pakai, obat-obatan, serta perlengkapan darurat demi memastikan suplai tetap masuk meski jalur darat belum terbuka.
Baca juga:
11 Helikopter Dikerahkan Kirim Bantuan ke Wilayah Bencana di Sumatra
Pada saat yang sama, Polri juga mengerahkan pesawat Fokker 27 MK50 dan CN 295 untuk mendistribusikan logistik berskala besar tanpa airdrop, tetapi melalui pendaratan langsung sebagai jalur penyangga bantuan.
Dalam operasi dua hari, 29–30 November 2025, suplai udara yang berhasil dikirim mencapai 11,1 ton, terdiri dari 9 ton pada hari pertama dan tambahan 2,1 ton ke Sumut pada hari kedua.
Sebagai bagian dari penguatan respons di Aceh, Polri turut mengirim 20 ton logistik Slog serta 905,5 kg perlengkapan Brimob, termasuk perahu karet, helm, rompi, dan dayung untuk kebutuhan evakuasi di wilayah yang masih tergenang.
Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Trunoyudo, menegaskan bahwa percepatan distribusi harus terus berjalan, terutama selagi akses darat belum pulih.
“Distribusi harus tetap berjalan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (1/12).
Baca juga:
Polri Kerahkan Bantuan Udara ke Aceh, Sumut, dan Sumbar untuk Percepatan Penanganan Bencana
Polri menyebut operasi ini sebagai perlombaan dengan waktu, mengutamakan kecepatan suplai agar kebutuhan warga terpenuhi sebelum stok lokal habis.
Untuk mendukung kelancaran operasi udara, Polri menyiagakan 3 pesawat angkut dan 14 helikopter yang siap dikerahkan setiap saat untuk evakuasi, pemantauan udara, dan distribusi logistik ke wilayah sulit dijangkau.
Konfigurasi armada ini disesuaikan dengan kondisi lapangan, cakupan dampak bencana, serta kebutuhan evakuasi dan distribusi bantuan yang harus berlangsung tanpa henti.
“Kami memastikan bantuan tidak berhenti, bergerak cepat dan terukur agar masyarakat terdampak dapat segera pulih dan kembali bangkit,” tutup Trunoyudo. (Knu)