Ajak Anak dan Cucu, Menteri Susi Ikut Pawai Bebas Plastik

Minggu, 21 Juli 2019 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengikuti pawai bebas plastik di mulai dari Bundaran HI berjalan kaki menuju Taman Aspirasi Monumen Nasional (Monas), Minggu (21/7) pagi.

Wanita asal Pangandaran, Jawa Barat itu, mengajak dua orang anak dan empat cucu-nya untuk mengkampayekan tolak plastik sekali pakai. Menteri Susi mengajak masyarakat yang ada di CFD untuk menolak penggunaan plastik sekali pakai karena sudah mengancam lingkungan.

Baca Juga: Cara Susi Pudjiastuti Bikin Jera Kelompok-Kelompok Pelaku Illegal Fishing

"Ayo semua ikut pawai bersama saya, kita kampanyekan tolak plastik sekali pakai, yang buang plastik sembarangan melanggar HAM," teriak Susi dilansir Antara

Selain Menteri Susi, hadir juga dalam aksi Kaka dan Ridho Slank, serta musisi Navicula dari Bali serta sejumlah tokoh lainnya.

Pawai bebas plastik ini akan menjadi aksi terbesar di Indonesia untuk menolak plastik sekali pakai. Kegiatan diisi dengan pawai, orasi, 'flash mob', "monster plastik" dan pertunjukan musik.

Massa aksi pawai tolak plastik sekali pakai di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (21/7/2019). (FOTO ANTARA/Laily Rahmawaty)
Massa aksi pawai tolak plastik sekali pakai di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (21/7/2019). (FOTO ANTARA/Laily Rahmawaty)

Sedikitnya ada tiga poin penting yang menjadi desakan para peserta dalam kampanye ini, yakni, pertama, pemerintah melarang plastik sekali pakai yang berlaku secara nasional.

Plastik sekali pakai tersebut adalah kantong plastik, sedotan plastik, styrofoam, sachet dan microbeads.

Baca Juga: Wali Kota Sabang Dukung Menteri Susi Hibahkan Uang Lelang Ikan kapal Silver Sea

Kedua, pemerintah memperbaiki sistem tata kelola sampah berupa: penegakan sistem pemilihan sampah dari sumber hingga akhir serta mendukung produksi kemasan dalam negeri yang pro-lingkungan, pro-kearifan lokal dan bebas plastik.

Ketiga, produsen dan pelaku usaha bertanggung jawab atas sampahnya dengan cara: mengambil kembali sampah kemasan yang dihasilkannya, berinovasi dalam merancang kemasan plastik agar lebih mudah digunakan ulang atau didaur ulang, serta berinovasi dalam sistem pengiriman produk agar tidak mengandalkan plastik sekali pakai.

Pawai tolak plastik sekali pakai ini merupakan rangkaian dari kegiatan kampanye yang dilakukan oleh koalisi masyarakat sipil yang terdiri atas 49 elemen.

Kampanye ini mengedukasi masyarakat terkait bahaya atau dampak buruk penggunaan kantong plastik sekali pakai melalui media "monster plastik".

Baca Juga: Susi Minta Nelayan Bijak Ambil Benur di Laut

Monster plastik berupa ikan raksasa terbentuk dari hasil dari beach clean up yang dilakukan para relawan aksi di Kepulauan Seribu.

Sehari sebelumnya, Sabtu (20/7) monster plastik dilibatkan dalam aksi serupa yang berlangsung di Pelabuhan Sunda Kelapa. Monster tiba di Bundaran HI Minggu, lalu bergerak menuju Monas. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan