84 Persen Pasien COVID-19 Meninggal Belum Divaksin Booster
Kamis, 24 November 2022 -
MerahPutih.com - Vaksinasi booster dianggap mendesak untuk diberikan demi terhindar dari dampak virus COVID-19. Terutama di tengah gelombang COVID-19 subvarian baru XBB.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menuturkan, percepatan vaksinasi booster diharapkan segera dilakukan mengingat kasus COVID-19 cenderung naik.
"Yang masuk ke RS dan (kondisi) sedang-berat 74 persen belum di booster," ucap Budi, Kamis (24/11).
Baca Juga:
Presiden Jokowi Disuntik Booster Kedua Pakai Vaksin Indovac
Tak hanya itu, Budi juga menyinggung 84 persen dari pasien COVID-19 yang meninggal dunia pada gelombang kali ini juga belum menerima suntikan booster.
Ia pun, meminta agar vaksin COVID-19 yang digunakan sebagai booster adalah vaksin produksi dalam negeri yakni IndoVac.
Vaksin COVID ini dikembangkan PT Bio Farma bersama Baylor College of Medicine dan telah mendapat EUA dari BPOM.
"Jangan lupa boosternya pakai IndoVac karena itu sudah terbukti sangat ampuh, tidak kalah dari produksi luar negeri," pungkas Budi.
Baca Juga:
Vaksin Booster Kedua untuk Lansia Beri Perlindungan Optimal Hadapi COVID-19
Sebelumnya, Kemenkes RI mengumumkan pemberian vaksin COVID-19 booster kedua untuk masyarakat umum non-nakes, yakni prioritas kelompok lansia.
Hal ini menyusul kenaikan kasus COVID-19 di RI kini, yang diduga dipicu oleh subvarian Omicron XBB dan BQ.1.
Saat ini, baru 66 juta orang atau 28 persen dari target 204 juta warga yang mendapat vaksinasi dosis ketiga. (Knu)
Baca Juga:
Lansia Bakal Disuntik Vaksin COVID-19 ke-4, Begini Aturan, Syarat dan Dosisnya