3 Mitos Hari Valentine, Sudah Tahu?
Senin, 08 Februari 2021 -
VALENTINE bisa menjadi perayaan yang paling disukai atau dibenci oleh orang-orang. Special occasion yang identik dengan harinya pasangan ini biasanya identik dengan hadiah, bunga, cokelat, atau makan malam romantis.
Sering merayakannya, tetapi kebanyakan orang belum mengetahui tentang sejarah Hari Kasih Sayang yang cukup mengejutkan ini. Dilansir dari Washington Post, berikut merupakan beberapa mitos dari Valentine's Day yang harus kamu ketahui.
1. Gimmick bisnis?

Menurut film Eternal Sunshine of the Spotless Mind, Jim Carrey yang memerankan karakter Joel mengatakan perayaan ini hanya diciptakan oleh perusahaan kartu ucapan.
Kenyataannya, ini hanyalah mitos. Tradisi ini sesungguhnya telah hadir sejak pertengahan abad ke-19 ketika infrastruktur pos mulai berkembang. Kala itu, orang-orang di Inggris bisa mengirimkan pesan romantis secara anonim dengan harga yang murah.
Ini pun menjadi cara baru untuk orang-orang era Victoria yang biasanya kaku untuk bisa mengekspresikan dirinya kepada orang yang dicintainya.
2. Jejak sejarah

Dilansir dari NPR, sejarah perayaan Valentine berkaitan dengan sebuah tradisi kuno di Roma. Pada pertengahan Februari, orang Romawi merayakan Lupercalia. Ini merupakan festival mabuk-mabukan yang melibatkan pemukulan perempuan dengan kulit kambing kurban dengan harapan untuk meningkatkan kesuburan mereka.
Untungnya, perayaan ini dikecam oleh Paus Gelasius pada akhir abad ke-5 dan sudah tidak dilakukan lagi.
Baca juga:
3 Inspirasi #OOTD untuk Menyambut Valentine Bulan Depan
3. Cupid melambangkan hal yang sweet dan romantis

Cupid sering dianggap sebagai ikon dari hari Valentine. Biasanya, makhluk ini dianggap sebagai balita gemuk nan menggemaskan yang bertugas untuk menembakkan panah kepada dua orang berjodoh. Namun, benarkah cupid melambangkan all the sweetness in the world?
Mengutip History, Cupid dikenal sebagai Eros, the god of love yang pertama kali muncul dalam Theogony karangan Hesiod. Eros memegang kekuasaan atas para dewa dan makhluk fana lainnya. Ia pun mampu membuat tubuh manusia merasa lemas, menguasai pikiran mereka, dan membuat manusia tunduk atas keinginan sang 'dewa cinta' tersebut.
Penggambaran klasik eros dari tembikar abad ke-5 SM pun menampilkannya sebagai seorang pria muda yang menawan sekaligus berbahaya.
Pada abad ke-6, laman Columbia.edu mengatakan Cupid dianggap sebagai "demon of fornication" atau iblis percabulan oleh Uskup Agung Isidore dari Seville. (shn)
Baca juga:
Single? No Worries, ini 5 Film Terbaik untuk Rayakan Hari Valentine