WHO Sebut Rentannya Timur Tengah dari Serangan Wabah Corona

Zulfikar SyZulfikar Sy - Sabtu, 04 April 2020
WHO Sebut Rentannya Timur Tengah dari Serangan Wabah Corona

Penyemprotkan desinfektan ke tangan beberapa anak selama kampanye kesadaran melawan COVID-19 di Sanaa, Yaman, Minggu (22/3/2020). ANTARA/Xinhua/Mohammed Mohammed/aa.

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Pemerintah negara-negara di Timur Tengah perlu bertindak cepat untuk menghentikan penyebaran virus corona setelah kasus naik menjadi hampir 60.000. Angka itu hampir dua kali lipat dari seminggu sebelumnya, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kamis (2/4).

"Kasus baru telah dilaporkan di beberapa negara paling rentan dan memiliki sistem kesehatan yang rapuh," kata Ahmed Al-Mandhari, Direktur WHO untuk wilayah Mediterania Timur.

Baca Juga:

Batuk Depan Polisi dan Ancam Tularkan Corona, Seorang Pria Dijebloskan ke Penjara

Wilayah tugas Ahmed meliputi Pakistan, Afghanistan, Somalia dan Djibouti, juga negara-negara Timur Tengah.

"Bahkan di negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih kuat, kita telah melihat lonjakan yang mengkhawatirkan terkait jumlah kasus dan kematian yang dilaporkan," katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip Antara.

Kecuali Iran yang telah melaporkan lebih dari 50.000 kasus, jumlah orang yang mengidap virus corona di Timur Tengah relatif rendah dibandingkan dengan Eropa, Amerika Serikat dan Asia.

Tetapi, para pejabat kesehatan khawatir bahwa kasus-kasus penyakit pernapasan akibat virus yang sangat menular itu tidak banyak dilaporkan.

Sejumlah relawan Palestina mensterilkan ruas jalan di Gaza City, Minggu (22/3/2020). Dua warga Palestina di Gaza dinyatakan positif terjangkit COVID-19, yang menjadi laporan kasus pertama di daerah kantong yang diduduki Hamas itu, kata seorang pejabat kesehatan pada Minggu (22/3) pagi. Sebanyak 53 warga Palestina terinfeksi coronavirus sejak 5 Maret, dan 17 di antaranya telah dinyatakan sembuh, menurut pihak Kementerian Kesehatan di Tepi Barat pada Sabtu (21/3) pagi. ANTARA/Xinhua/Khaled Omar/aa.
Sejumlah relawan Palestina mensterilkan ruas jalan di Gaza City, Minggu (22/3/2020). Dua warga Palestina di Gaza dinyatakan positif terjangkit COVID-19, yang menjadi laporan kasus pertama di daerah kantong yang diduduki Hamas itu, kata seorang pejabat kesehatan pada Minggu (22/3) pagi. Sebanyak 53 warga Palestina terinfeksi coronavirus sejak 5 Maret, dan 17 di antaranya telah dinyatakan sembuh, menurut pihak Kementerian Kesehatan di Tepi Barat pada Sabtu (21/3) pagi. ANTARA/Xinhua/Khaled Omar/aa.

Para pejabat juga khawatir bahwa banyak negara, dengan pemerintahan yang lemah serta sistem kesehatan yang rusak karena konflik, akan kewalahan mengatasi penyebaran wabah tersebut.

"Saya memperingatkan dengan sangat serius betapa darurat keadaan ini," kata Mandhari. "Peningkatan jumlah kasus menunjukkan bahwa penularan terjadi dengan cepat di tingkat lokal dan masyarakat."

"Kita masih punya peluang, tetapi peluang ini tertutup hari demi hari," ia menambahkan.

WHO mengatakan jumlah kasus corona di kawasan itu telah meningkat menjadi 58.168 dari 32.442 pada tanggal 26 Maret, yaitu ketika kasus COVID-19 secara global melampaui angka satu juta.

Salah satu negara yang paling parah terkena dampak konflik adalah Yaman. Untuk negara itu, Bank Dunia mengatakan pada Kamis bahwa pihaknya akan menyediakan dana darurat senilai 26,9 juta dolar AS (sekitar Rp444 miliar) guna membantu WHO serta otoritas lokal meningkatkan kemampuan untuk mendeteksi, menampung dan merawat para pasien virus corona.

Baca Juga:

Kasus Terinfeksi Corona di Spanyol Lampaui 100.000

Yaman belum melaporkan satu pun kasus virus corona. Tapi, negara itu terutama dianggap sangat rentan karena konflik lima tahun telah membawa sistem kesehatannya ke jurang kehancuran.

Yaman sudah terlebih dahulu bergelut dengan krisis yang tumpang tindih menyangkut penyakit menular, termasuk kolera, difteri dan demam berdarah. Selain itu, warga dalam jumlah besar terlantar akibat perang.

Sekitar 24 juta dari 29 juta penduduk di negara itu membutuhkan bantuan kemanusiaan. Tidak ada dokter di 18 persen distrik negara itu, sebagian besar petugas layanan kesehatan belum dibayar setidaknya selama dua tahun, dan alat uji COVID-19 tersedia hanya untuk 600 orang, menurut Bank Dunia. (*)

Baca Juga:

Pangeran Charles Sembuh dari Infeksi Virus Corona

#Virus Corona #Timur Tengah
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Dunia
2 Agen Mosad Terciduk Dekat Teheran, Bawa Puluhan Drone dan Peledak 200 Kg
Iran juga berhasil menjinakan bom di pinggiran Teheran pada hari yang sama dengan penangkapan kedua agen mosad
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
2 Agen Mosad Terciduk Dekat Teheran, Bawa Puluhan Drone dan Peledak 200 Kg
Indonesia
Ratusan Warga Berhasil Dicegah Kerja di Luar Negeri, Tujuan Utama ke Timur Tengah dan Kamboja
Ada sekitar 10 persen tujuan ke Eropa. Sisanya Asia Tenggara terutama ke Kamboja dan Timur Tengah
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
Ratusan Warga Berhasil Dicegah Kerja di Luar Negeri, Tujuan Utama ke Timur Tengah dan Kamboja
Indonesia
Rencana Evakuasi 1000 Warga Gaza ke Indonesia Bakal Dilakukan Tanpa Paksaan dan Disetujui Pemimpin Timur Tengah
Inisiatif Presiden Prabowo itu bukan untuk merelokasi warga Palestina ke Indonesia secara permanen, namun merupakan bentuk kepedulian dan kemanusiaan terhadap para korban.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 April 2025
Rencana Evakuasi 1000 Warga Gaza ke Indonesia Bakal Dilakukan Tanpa Paksaan dan Disetujui Pemimpin Timur Tengah
Fashion
Busana Muslim Timur Tengah Ala Aladin Bikin Lebaran Kian Catchy
Berpenampilan eksotis bak di negeri dongeng Timur Tengah mungkin menjadi cita-cita semasa kecil setelah menonton film Aladdin
Wisnu Cipto - Selasa, 01 April 2025
Busana Muslim Timur Tengah Ala Aladin Bikin Lebaran Kian Catchy
Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Dunia
Israel Telah 349 Kali Langgar Gencatan Senjata, Terbaru 3 Serangan Udara ke Lebanon
Pelanggaran terbaru ini menjadikan total pelanggaran kesepakatan gencatan senjata oleh Israel mencapai 349, berdasarkan perhitungan data yang dirilis otoritas Lebanon.
Wisnu Cipto - Jumat, 03 Januari 2025
Israel Telah 349 Kali Langgar Gencatan Senjata, Terbaru 3 Serangan Udara ke Lebanon
Dunia
Suriah Cabut Pemberlakuan Aturan Jam Malam di Damaskus
Al-Bashir, mantan pemimpin regional di Suriah barat laut, telah resmi ditunjuk untuk mengepalai pemerintahan transisi hingga Maret 2025.
Wisnu Cipto - Kamis, 12 Desember 2024
Suriah Cabut Pemberlakuan Aturan Jam Malam di Damaskus
Dunia
Israel Setuju Gencatan Senjata, Lebanon Punya Waktu Hingga 9 Januari Pilih Presiden Baru
Pemerintah Lebanon dan Israel telah menandatangani kesepakatan senjata yang resmi berlaku sejak Rabu (27/11) pagi waktu setempat.
Wisnu Cipto - Jumat, 29 November 2024
Israel Setuju Gencatan Senjata, Lebanon Punya Waktu Hingga 9 Januari Pilih Presiden Baru
Indonesia
Israel Siapkan Serangan Besar ke Iran Gunakan Rudal THAAD Buatan AS
Sistem THAAD sendiri dioperasikan personel AS di Israel, yang dirancang untuk mencegat rudal balistik pada ketinggian yang tinggi.
Wisnu Cipto - Senin, 14 Oktober 2024
Israel Siapkan Serangan Besar ke Iran Gunakan Rudal THAAD Buatan AS
Dunia
Seluk-Beluk Cara Kerja Iron Dome Sistem Pertahanan Udara Israel
Iron Dome adalah sistem pertahanan udara yang dikembangkan Israel untuk melindungi wilayahnya dari ancaman serangan roket dan artileri jarak pendek.
Wisnu Cipto - Kamis, 03 Oktober 2024
Seluk-Beluk Cara Kerja Iron Dome Sistem Pertahanan Udara Israel
Bagikan