Tips Bangun Ketahanan Siber untuk Perusahaan


Ciptakan budaya keamanan siber. (Foto: Unsplash/Philipp Katzenberger)
KETAHANAN siber begitu penting bagi suatu perusahaan untuk menjaga data dari para peretas. Oleh karena itu, perusahaan wajib meningkatkan keamanan siber sepenuhnya dengan teknologi baru yang ada saat itu.
Masyarakat kini hidup di dunia kerja hibrida. Saat karyawan bekerja dari mana saja, pergerakan data sensitif di edge, di berbagai platform cloud dan lingkungan remote, terus berubah. Artinya, potensi titik masuk percobaan serangan siber ke sistem TI (surface attack) sebuah organisasi juga meningkat secara eksponensial.
Dilansir laman ANTARA, Rabu (23/11), berikut tips dari Dell Technologies untuk meningkatkan keamanan siber.
Baca juga:
Grup Keamanan Siber Global Identifikasi 1.150 Pangkalan Data Terbuka di Indonesia

1. Adopsi pola pikir dan arsitektur Zero Trust
Mengadopsi arsitektur Zero Trust pada dasarnya berarti memperkenalkan sebuah model autentikasi dalam setiap langkah di seluruh jaringan, infrastruktur TI, dan perangkat lunak organisasi tersebut.
Dengan cara ini, bahkan ketika seorang aktor pengancam berhasil melewati satu perimeter keamanan, arsitektur Zero Trust yang diterapkan dapat menangani kebocoran data apapun lebih cepat dan mencegahnya meluas lebih jauh.
Cybersecurity Advisory Services dari Dell Technologies menyediakan peta jalan Zero Trust bagi organisasi atau perusahaan yang bisa dibangun di atas aset keamanan siber yang sudah ada.
Dell juga menawarkan Vulnerability Management Service, memungkinkan para pakar Dell dengan rutin memindai lingkungan TI pengguna untuk mengetahui potensi kerentanan, bisa memberikan gambaran lengkap paparan ancaman yang dihadapi, dan membantu organisasi memprioritaskan upaya perbaikan.
Baca juga:

2. Lindungi perangkat, data, dan sistem di mana pun lokasinya
Harus diketahui bahwa di setiap perangkat, jaringan endpoint, dan sistem juga berpotensi terjadi kebocoran sistem yang mengancam data organisasi. Oleh karena itu, keamanan siber harus mencakup seluruh ekosistem, mulai dari perangkat, server, storage, jaringan, dan layanan hingga mengamankan siklus hidup pengembangan.
Keamanan siber harus mencakup seluruh ekosistem, mulai dari perangkat, server, storage, jaringan, dan layanan hingga mengamankan siklus hidup (lifecycle) pengembangan dan rantai pasokan.
Menghadapi peningkatan ancaman pada rantai pasokan, bagi para pelanggan di Asia Pasifik, Dell menawarkan pilihan menonaktifkan port PC dan memilih segel anti rusak sebelum pengiriman, sebagai langkah keamanan fisik tambahan untuk mencegah gangguan pengaturan BIOS (Basic Input/Output System).
3. Ciptakan budaya keamanan
Berdasarkan hasil riset Breakthrough dari Dell Technologies, 53 persen perusahaan di Indonesia menyatakan bahwa karyawan adalah mata rantai terlemah dalam pendekatan keamanan mereka. Bahkan setelah mengetahui tentang sejumlah serangan sibercanggih, sekitar 23 persen karyawan mengakui kesadaran dan perilaku keamanan mereka belum meningkat secara substansial.
Salah satu cara perusahaan dapat meningkatkan kesadaran dan akuntabilitas karyawan dalam menangani ancaman siber adalah dengan melatih mereka untuk memahami bahwa keamanan adalah tanggung jawab semua orang. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Bocoran Warna Xiaomi 17 Series Terungkap, Segera Meluncur 25 September

iPhone Air Lebih Awet dari Samsung Galaxy S25 Edge, Bisa Bertahan hingga 9 Jam!

Xiaomi 17 Series Meluncur 25 September, Bawa Chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5

Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam

iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?

Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop

Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan

Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan

Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih

Akademisi Sebut AI hanya Kopilot, tak akan Gantikan Manusia
