Tetap Asyik Menulis Diary di Era 'A Day In My Life'


Beberapa orang lebih memilih menulis dibandingkan mengetik di gawai. (Foto: Unsplash/Thought Catalog)
LIA masih setia menulis curahan hatinya di buku diary. Padahal, bisa saja di era digital mengetik di komputer jinjing supaya lebih cepat dan efisien. Namun, ia lebih memilih menggunakan buku catatan, pena, sambil bersandar di kasurnya.
Tidak semua orang bisa menceritakan masalah atau perasaannya kepada orang lain dengan nyaman. Maka, beberapa orang memilih untuk memendam di benaknya sendiri. Padahal, kebiasaan ini bisa membuat perasaan semakin menumpuk. Lia sadar tak bisa menabung segala persaan tersebut hanya di dalam diri. Ia curahkan semua rasa itu ke buku harian.
Menulis dengan tangan memang punya esensi khusus. Menulis dengan cara konvensional bisa membuat sistem kognitif dalam meringkas, menceritakan kembali, mengatur, serta memetakan konsep dan kosakata. Perasaan menceritakan juga jadi lebih hidup karena tubuh merasakan setiap goresannya.
Di masa sebelum gawai super canggih merajalela, banyak orang sering mengincar berbagai kertas binder supaya melengkapi keindahan buku diary. Bahkan beberapa orang sering bolak-balik minimarket untuk mengecek apakah ada kertas binder terbaru.
Baca juga:
Kenakalan Bocah Saat Tarawih Terkadang Bikin Rindu Ramadan Masa Kecil

Nah di zaman sekarang, tren tersebut sudah ditinggalkan. Tak sedikit orang menceritakan kehidupan sehari-hari lewat video. Tren tersebut dinamakan dengan A Day In My Life. Caranya mudah, cukup meletakkan gawai di satu tempat, dan mulai merekam segala aktivitas mulai dari bangun tidur, sikat gigi, berpakaian, berada di kendaraan, sampai di tempat tujuan, hingga kembali lagi ke rumah. Video A Day In My Life biasa diunggah ke media sosial, seperti Tiktok atau reels di Instagram lalu mendapat likes serta komentar.
Berbeda dengan kebanyakan Generasi Z pembuat konten A Day In My Life, Lia memilih merekam kehidupa sehari-harinya melalui buku harian. Ia memang tidak setiap hari mencurahkan isi hatinya ke buku harian. Hanya momen-momen tertentu saja berkesan baginya baru akan ditulis. Misalnya, ketemu gebetan baru, perayaan hari-hari tertentu, lulus kuliah, diterima di tempat kerja baru, dan perasaan lainnya.
"Gue rutin nulis begini udah dari kuliah semester satu, gara-gara waktu itu ada temen kasih buku diary pas hari ulang tahun ke-18. Kebetulan dulu pas zaman SMP gue juga udah suka, tapi gitu cuma tiga hari abis itu enggak diurus lagi," ujar Lia nan kini berusia 23 tahun.
Lia mengatakan buku hariannya tidak disimpan di tempat terbuka begitu saja, melainkan di satu tempat khusus agar tidak satu orang pun bisa membaca. Ia merasa malu jika isi hatinya diketahui orang lain.
Baca juga:

Di tengah suasana Ramadan saat banyak orang bingung mencari kesibukan, mungkin menulis buku harian bisa jadi hal unik sekaligus mencoba melunasi kekangen akan cerita masa lalu, perasaan masa lalu, di samping jeda teradap kegiatan nan sepenuhnya sudah berlangsung di ponsel pintar.
"Bahkan sahabat gue aja enggak gue kasih. Gue bakal kasih kalau emang gue pengen kasih dan biasanya orang itu spesial buat gue. Ya biar dia tahu aja perasaan gue sebenernya gimana," lanjutnya.
Selain bisa mencurahkan isi hatinya, Lia mengaku merasa bisa lebih tenang, meredakan stres, tidur lebih nyenyak, mengenal diri sendiri, dan bisa kembali membaca kejadian-kejadian pernah dialaminya.
"Ya kadang senang aja gitu gue bisa baca tulisan beberapa tahun lalu dan baru inget oh gue tuh dulu pernah ngalamin ini ya," kata Lia.
"Gue akan terus seperti ini enggak tahu kapan, karena emang senang aja. Gue akan jadikan ini seperti album tipografi aja sih, bisa gue lihat kapan aja," tutupnya. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam

iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?

Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop

Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan

Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan

Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih

Akademisi Sebut AI hanya Kopilot, tak akan Gantikan Manusia

Ngeri Banget! OPPO Find X9 Pro Tembus Skor 4 Juta Poin di AnTuTu

iOS 26 Sudah Rilis, ini Daftar iPhone yang Kebagian Update beserta Fitur Barunya

iPhone 18 Isyaratkan Pakai Dynamic Island Lebih Kecil, Face ID Bawah Layar Belum Siap
