Terjaga Tiap Malam, Intip Plus Minus Jadi 'Night Owl'

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Senin, 06 Desember 2021
Terjaga Tiap Malam, Intip Plus Minus Jadi 'Night Owl'

Seorang night owl mulai aktif di malam hari. (Foto: Pixabay/tookapic)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TERNYATA orang-orang terbagi ke dalam dua tipe jika dilihat dari sudut pandang jam biologis, yakni early bird dan night owl. Early bird merupakan julukan bagi orang-orang yang lebih suka bangun di pagi hari dan melakukan aktivitas produktif sampai menjelang fajar.

Berbeda dengan si night owl yang memilih menutup gorden rapat-rapat ketika matahari mulai terbit karena terjaga semalaman. Ya, tipe night owl ini biasanya mulai produktif saat malam tiba. Itu lah sebabnya mereka baru mulai beristirahat di pagi hari.

Seperti dilansir laman yourlifechoises, kebiasaan begadang memang buruk bagi kesehatan tubuh. Sayangnya sebagian orang merasa lebih produktif ketika sudah mulai larut malam.

Kalau sudah begini terpaksa deh terjaga sepanjang malam demi mengerjakan tugas atau pekerjaan yang belum selesai. Pssttt… Ternyata menjadi night owl enggak terlalu buruk. Yuk intip kelebihan dan kekurangannya.

Baca juga:

Tetap Bangun Pagi Meski Begadang Semalaman

1. Lebih produktif

Terjaga Tiap Malam, Intip Plus Minus Jadi 'Night Owl'
Ketenangan di malam hari membuat sebagian orang lebih produktif. (Foto: Pixabay/StartupStockPhotos)

Bagi si early bird, puncak produktivitas kerja dimulai dari pagi hari sesaat setelah matahari terbit. Berbeda dengan si night owl yang baru bisa fokus di malam hari.

Sebenarnya jika dipikir-pikir, tidak ada salahnya kok menjadi night owl. Karena sebagian orang memerlukan ketenangan saat bekerja dan hal tersebut baru bisa didapatkan setelah mayoritas orang tertidur di malam hari.

2. Mengancam kesehatan

Terjaga Tiap Malam, Intip Plus Minus Jadi 'Night Owl'
Night owl wajib rutin memeriksakan kesehatan. (Foto: Pixabay/stevepb)

Jika kamu termasuk ke dalam kategori night owl, tentunya kamu harus sering cek kesehatan secara rutin. Karena memiliki jam produktif terbalik tidak baik bagi kesehatan. Kamu tetap memerlukan aktivitas di luar ruangan dari pagi sampai siang hari untuk mendapatkan oksigen serta sinar matahari yang cukup.

Apalagi sistem metabolisme tubuh tidak bisa mengikuti jam kerja si night owl. Terlalu sering begadang dapat mengancam kesehatan karena dapat menimbulkan penyakit kronis seperti serangan jantung dan stroke.

Baca juga:

'Morning Person' atau 'Si Kalong', Mana yang Lebih Sehat?

3. Kesehatan mental terjaga

Terjaga Tiap Malam, Intip Plus Minus Jadi 'Night Owl'
Suasana kerja yang tenang menjaga kesehatan mental. (Foto: Pixabay/StockSnap)

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tipe night owl memerlukan ketenangan saat sedang bekerja. Tentunya suasana yang sunyi senyap ini baru bisa didapatkan di malam hari. Si night owl ini juga biasanya mencari pekerjaan yang tidak membuat dirinya harus pergi ke kantor setiap hari.

Bekerja di suasana yang sunyi justru bisa menjaga kesehatan mental loh. Berbeda dengan si early bird yang biasanya harus pergi ke kantor setiap hari dan menghadapi berbagai tipe orang yang berisiko bikin pusing tujuh keliling.

4. Kesulitan bersosialisasi

Terjaga Tiap Malam, Intip Plus Minus Jadi 'Night Owl'
Jarang bersosialisasi dengan orang lain. (Foto: Pixabay/Foundry)

Night owl sudah pasti kesulitan untuk bersosialisasi. Karena kebanyakan teman-temannya merupakan early bird yang bekerja dari pagi kemudian istirahat di malam hari.

Night owl pun seringkali kehilangan teman karena perbedaan jam biologis. Alhasil kebanyakan night owl seringkali dianggap anti sosial hanya karena jarang berkumpul bersama teman. (Mar)

Baca juga:

Bukan Morning Person? 4 Pekerjaan ini Mungkin Cocok Untukmu

#Kesehatan #Pekerjaan #Relasi #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Maria Theresia

Your limitation -- it's only your imagination.

Berita Terkait

Indonesia
Program Magang Dengan Gaji Setara UMP atau Rp 3,3 Juta Per Bulan Dapat Menyaring 10 Persen Lulusan Baru Universitas
Saat ini program ini tengah dimatangkan bersama Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 22 September 2025
Program Magang Dengan Gaji Setara UMP atau Rp 3,3 Juta Per Bulan Dapat Menyaring 10 Persen Lulusan Baru Universitas
Indonesia
Pemerintah Buka Program Magang untuk 20 Ribu Fresh Graduate, Digaji Sesuai UMP
Pemerintah segera membuka program magang untuk 20.000 fresh graduate. Nantinya, mereka akan memperoleh gaji sesuai UMP di daerah masing-masing.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Pemerintah Buka Program Magang untuk 20 Ribu Fresh Graduate, Digaji Sesuai UMP
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Bagikan