Tempat Tidur Pasien COVID-19 di Jakarta Menipis, Tersisa Cuma 10 Persen

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 21 Juni 2021
Tempat Tidur Pasien COVID-19 di Jakarta Menipis, Tersisa Cuma 10 Persen

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti. ANTARA/Ricky Prayoga

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kondisi kasus COVID-19 di ibu kota saat ini sudah sangat mencemaskan. Tempat tidur untuk perawatan pasien corona dengan gejala ringan sudah hampir penuh dan tersisa hanya 10 persen.

Sementaran ruang intensive care unit atau ICU bagi warga terpapar COVID-19 tinggal 19 persen dan tingkat keterisian sudah mencapai 81 persen.

"Saat ini ada 90 persen keterpakaian tempat tidur isolasi di Jakarta, sedangkan ICU 81 persen," papar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota DKI, Senin (21/6).

Baca Juga:

RS Perawatan COVID-19 Terancam Penuh, Asrama Haji Siap Dijadikan Tempat Isolasi

Anak buah Gubernur Anies ini menyampaikan, ada sebanyak 106 rumah sakit (RS) yang digunakan untuk merawat pasien corona, serta Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-1) Wisma Atlet, Kemayoran.

"Ada 13 (RS) dedicated full untuk COVID-19," papar Widyastuti.

Adapun pada awal bulan Juni 2021 ini, ada sekitar 8.000 tempat tidur isolasi pasien corona dan terus ditambah seiring bertambahnya warga yang terpapar.

"Jadi kalau total dengan tempat ICU ada 10.000 yang kita siapkan," jelasnya.

Petugas Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengevakuasi pasien COVID-19 menggunakan bus jemputan sekolah dari sejumlah Puskesmas di Jakarta, Senin (28/9/2020). ANTARA/HO-UPAS Dishub DKI Jakarta/am.
Petugas Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengevakuasi pasien COVID-19 menggunakan bus jemputan sekolah dari sejumlah Puskesmas di Jakarta, Senin (28/9/2020). ANTARA/HO-UPAS Dishub DKI Jakarta/am.


Ia mengungkapkan, semua fasilitas untuk penanganan COVID-19 akan ditambah dengan melonjaknya kasus tiap harinya.

Ia meminta warga untuk menjalankan protokol kesehatan (prokes).

Kemudian bagi masyarakat yang sudah menerima vaksin jangan besar kepala untuk tidak menaati prokes karena merasa sudah kebal oleh virus.

"Jadi artinya, mengingat keterpakaian (tempat tidur perawatan) semakin cepat, sehingga perlu penambahan yang begitu cepat," pungkasnya.

Baca Juga:

Kasus COVID-19 Meroket, Pegawai KPK Jalani Tes Swab Antigen

Diketahui, lonjakan kasus aktif COVID-19 di Jakarta terus terjadi setiap harinya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI pada Minggu (20/6) kemarin, tercatat sebanyak 5.582 kasus aktif dengan 655 kasus di antaranya menyasar anak-anak. (Asp)

Baca Juga:

Monas Jadi Posko Pengendalian COVID-19 di Jakarta Pusat

#DKI Jakarta #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
Rekayasa Lalin di TB Simatupang Bantu Urai Kemacetan, Pramono Sebut Perpanjang Diputuskan Besok
Penurunan kemacetan ini terjadi pada jam sibuk, yakni pukul 17.00 hingga 20.00 WIB.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
Rekayasa Lalin di TB Simatupang Bantu Urai Kemacetan, Pramono Sebut Perpanjang Diputuskan Besok
Indonesia
MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama
Mengajak semua pihak untuk terlibat dalam mencegah bencana banjir, terutama di tengah ancaman krisis iklim saat ini.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama
Indonesia
Bus Transjakarta Kecelakaan di Cakung, 6 Orang Teluka
Peristiwa itu terjadi dekat dengan Stasiun Cakung.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
Bus Transjakarta Kecelakaan di Cakung, 6 Orang Teluka
Indonesia
Jakarta masih Sering Kebakaran, Legislator PSI Pertanyakan Program 1 RT 1 APAR
Hal ini penting karena bisa jadi APAR itu merupakan garda terdepan untuk melawan kebakaran sebelum api menyebar.
Dwi Astarini - Kamis, 18 September 2025
Jakarta masih Sering Kebakaran, Legislator PSI Pertanyakan Program 1 RT 1 APAR
Indonesia
F-PKS DPRD DKI Minta Transjakarta Perluas Rute Mikrotrans
Dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi serta mengurangi biaya transportasi masyarakat.
Dwi Astarini - Kamis, 18 September 2025
F-PKS DPRD DKI Minta Transjakarta Perluas Rute Mikrotrans
Indonesia
Pramono Tanggapi Gerakan Publik Menolak Pejabat Pakai Strobo
Pihak yang mengatur ketentuan penggunaan strobo pejabat ialan pemerintah pusat.
Dwi Astarini - Kamis, 18 September 2025
Pramono Tanggapi Gerakan Publik Menolak Pejabat Pakai Strobo
Indonesia
Pemprov DKI Diminta Antisipasi Kebutuhan Pangan Jelang Nataru
Mendorong Pemprov DKI mengintensifkan gerakan pangan murah serta operasi pasar di berbagai wilayah.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Pemprov DKI Diminta Antisipasi Kebutuhan Pangan Jelang Nataru
Indonesia
Naik Transportasi Publik Jakarta pada 17-19 September Dikenai Tarif Rp 1
Tarif spesial hanya Rp 1 ini diberikan dalam rangka menyambut Hari Perhubungan Nasional 2025 dan Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nasional 2025.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
Naik Transportasi Publik Jakarta pada 17-19 September Dikenai Tarif Rp 1
Indonesia
Sepanjang Agustus 2025, 4 Juta Lebih Warga Naik MRT Jakarta
Tren peningkatan angka keterangkutan (ridership) masih terlihat konsisten di lima stasiun.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
Sepanjang Agustus 2025, 4 Juta Lebih Warga Naik MRT Jakarta
Indonesia
Pramono Bantah Istrinya Punya Jabatan dan Terima Gaji dari Pemprov DKI
Pramono menyebut istrinya merupakan seorang ibu rumah tangga yang tidak memiliki akun media sosial dan tidak pernah mencampuri urusan pekerjaannya sebagai gubernur.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
Pramono Bantah Istrinya Punya Jabatan dan Terima Gaji dari Pemprov DKI
Bagikan