Target Pertumbuhan Ekonomi 6-7 Persen, Ekonom Indef Sebut Terlalu Jauh
Ekonom Senior Indef Nawir Messi (Foto: kppu.go.id)
MerahPutih.Com - Target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dijanjikan Presiden Jokowi dalam kampanye Pilpres 2014 yakni sekitar 6-7 persen sampai sekarang belum juga tercapai.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga 2019, pertumbuhan ekonomi Indonesia baru menyentuh 4-5 persen. Meski ada kecenderungan naik setiap tahunnya, Nawir Messi ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai target pertumbuhan 6-7 persen terlalu jauh.
Nawir Messi lebih lanjut menyebutkan pertumbuhan ekonomi pada kisaran 6-7 persen terlalu jauh digapai Indonesia, mengingat capaian dalam beberapa tahun terakhir ini. Menurutnya, pola pertumbuhan ekonomi Indonesia menghalami pertumbuhan yang moderat.
"Bahkan yang diumumkan BPS (Badan Pusat Statistik) tidak memberi kecenderungan naik. Jadi kalau untuk ke 6-7 persen rasanya terlalu jauh," terang Nawir di Jakarta, Kamis (7/2).
BPS sendiri mencatat pertumbuhan ekonomi sejak 2015 hingga 2018 berturut-turut adalah 4,88 persen, 5,03 persen, 5,07 persen, dan 5,17 persen.
Padahal, menurut ekonom Indef, Nawir, Indonesia butuh tumbuh sekitar 7,3 persen per tahun untuk bisa naik kelas menjadi negara berpendapatan tinggi dan tidak terjebak dalam "middle income trap".
"Motor-motor pertumbuhan untuk terbebas dari 'middle income trap' itu ya di aspek investasi," kata ekonom senior itu.
Lebih lanjut, mantan Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) itu sebagaimana dilansir Antara menjelaskan dengan hitungan pertumbuhan di atas 7 persen yang ingin dicapai, maka dibutuhkan tambahan investasti sebesar Rp1,481 triliun atau tumbuh 43,03 persen dibanding 2018.
"Ini bukan pekerjaan ringan. Ini tantangan besar saat kita harap ertumbuhan ekonomi bisa 7 persen tapi investasi justru turun," pungkas Nawir Messi.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Kang Emil Buka Pintu Rumah Dinas Gubernur untuk Semua Warga Jawa Barat
Bagikan
Berita Terkait
Purbaya Jaga Daya Beli Warga, Pertumbuhan Ekonomi Harus Ciptakan Lapangan Kerja
Alasan Aktivitas Belanja dan Perjalanan Warga Melambat di Triwulan III 2025
Ekonomi Tumbuh 5,04 Persen, Konsumsi Rumah Tangga Jadi Pendorong Utama
Omzet Pedagang Kecil Terancam Ambruk Gara-Gara Larangan Jual Rokok, INDEF Sebut Potensi Pengangguran Terselubung Mengintai
Kebijakan Ini Diyakini Airlangga Pada Kuartal VI 2025 Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi
Ekspor Dinilai Bagus, Tapi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5,5 Persen
Indonesia Inflasi 0,28 di Oktober, Sumut Alami Inflasi Tertinggi Capai 4,97 Persen
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
Komisi XI DPR Puji Kinerja Ekonomi Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Stimulus Jadi Perangsang
Laju Investasi Melambat, Menkeu Yakin Dengan Cara Ini Kembali Naik