Tanpa Masinis, Pengelola Jamin LRT Aman saat Perjalanan Bahkan Dalam Kondisi Gempa
LRT. (Foto: Antara)
MerahPutih.com- Light Rail Transit (LRT) Jabodebek siap melakukan uji coba secara terbatas dengan penumpang pada 12 Juli 2023 mendatang. Nantinya, LRT beroperasi secara komersil pada 18 Agustus 2023.
LRT Jabodebek tersebut berbeda dengan moda transportasi perkeretaapian lainnya karena beroperasi tanpa adanya masinis. Manajer Public Relation KAI Divisi LRT Jabodebek, Kuswardojo menegaskan, moda transportasi ini aman bagi pengguna.
Baca Juga:
Kemenhub Tengah Finalisasi Harga Tiket LRT Jabodebek
"Dengan operasional tanpa masinis tentunya akan lebih aman dibandingkan menggunakan masinis atau orang,” ujarnya kepada awak media di Jakarta, Kamis (6/7).
Kuswardojo menilai pengoperasian dengan sistem otomatis lebih aman dibandingkan manual.
“Karena lebih dari 60 persen kecelakaan karena faktor manusianya akibat kelelahan dan sebagainya," tuturnya.
Menurutnya, sistem keamanan LRT Jabodebek juga sudah diatur secara berlapis dan diatur oleh system.
"Sistem keamanan berlapis. Artinya ketika sudah meng-install perjalanan dalam kereta ini, di situ ada berbagai sistem yang mengatur,” ujarnya.
Misalnya terkait batas kecepatan maksimal. Lalu, sistem pengereman akan langsung menyala secara otomatis bila kereta melaju lebih dari batas kecepatan yang ditentukan.
Baca Juga:
Pengoperasian Perdana LRT Jabodebek Dipastikan di Agustus 2023
“Pertama batas kecepatan akan diatur oleh sistem. Ketika dia berjalan lebih dari 80 km per jam maka sistem akan mengerem sendiri. Meskipun dia digunakan manusia dalam posisi manual," tandasnya.
Begitu juga saat terjadi gempa, rangkaian LRT Jabodebek akan berhenti otomatis. Selanjutnya, kereta akan melaju kembali ketika kondisi sudah memungkinkan sehingga jauh lebih aman.
Sekedar informasi, nantinya LRT Jabodebek akan terkoneksi dengan moda transportasi lainnya. Mulai dari Stasiun Dukuh Atas yang terkoneksi dengan Commuterline, MRT Jakarta, KA Bandara, serta Transjakarta BRT. Stasiun Setiabudi, Stasiun Rasuna Said, Stasiun Kuningan, Stasiun Pancoran, Stasiun Ciliwung, Stasiun Cawang, dan Stasiun TMII yang terkoneksi dengan Transjakarta BRT.
Stasiun Cikoko yang terkoneksi dengan Commuterline, Transjakarta BRT, dan Mikrotrans. Serta Stasiun Halim yang terkoneksi dengan Kereta Cepat Jakarta Bandung.
Lalu juga ada stasiun yang terkoneksi dengan terminal yakni Stasiun Kampung Rambutan dimana terdapat koneksi dengan Terminal Kampung Rambutan, Transjakarta BRT, serta Mikrotrans. Selanjutnya ada Stasiun Ciracas dan Stasiun Jatibening Baru yang terkoneksi dengan Mikrotrans.
Seain itu juga Stasiun Cikunir 1 dan Stasiun Cikunir 2 yang terkoneksi dengan angkutan kota. Stasiun Bekasi Barat dan Stasiun Jati Mulya yang terhubung dengan Transjakarta BRT, Trans Patriot, dan angkutan kota. Serta yang terakhir Stasiun Harjamukti yang terkoneksi dengan Transjakarta BRT dan Mikrotrans. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
15 Golongan Warga DKI Jakarta Dapat Naik Transportasi Umum Gratis, Termasuk Karyawan Swasta Bergaji di Bawah Rp6,2 Juta
Begini Cara Bikin KPJ dan KLG, Syarat Karyawan Swasta Gratis Naik MRT dan TransJakarta
Ada Demo Buruh di Sekitar MPR/DPR, ini Daftar Rute Transjakarta yang Dialihkan
Pramono Anung Simpan Rapat-Rapat Rahasia Kenaikan Tarif Transjakarta, Masyarakat Diminta Sabar Menunggu
Karyawan Swasta Jakarta Kini Bisa Gratis Naik MRT-LRT-TransJakarta, Catat Syaratnya!
DPRD DKI Akui Ada Pemangkasan Subsidi Transportasi Jakarta Tahun Depan
DPRD Jakarta Ngaku Belum Diajak Ngomong Soal Rencana Kenaikan Tarif Transjakarta
Dishub DKI Ingin Wujudkan Transportasi Lebih Hijau, Efisien, dan Inklusif
Revolusi Transportasi Jakarta: Transjakarta Jadi Penggerak Kota Hijau dan Cerdas
DPRD DKI Dukung Peningkatan Layanan Transjakarta Menuju 5 Abad Jakarta