Tak Ada Restu Jokowi Jadi Sebab Golkar Ogah Dukung Anies


Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar. (ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian)
MerahPutih.com - Partai Golkar secara terang-terangan tak mendukung bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Rasyid Baswedan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Pengamat politik Ujang Komarudin menjelaskan, alasan Golkar dan Airlangga tak dukung Anies karena tidak mendapatkan restu dari Presdien Joko Widodo (Jokowi).
Akademisi Universitas Al Azhar ini mengatakan, sejak masuk pemerintahan Airlangga Hartarto berada di tangan Jokowi. Terlebih Airlangga bisa menjadi pimpinan partai berlambang pohon beringin itu pada Musyawarah Nasional (Munas) 2019, lantaran mendapatkan dukungan dari Jokowi.
Baca Juga:
Kritikan Anies untuk Sektor Kesehatan: Datang ke RS Bukan Sembuh Malah jadi Miskin
"Pak Airlangga itu dari dulu milik Presiden. Kalau Presiden tidak ke Anies, Airlangga dan Golkar juga tidak. Airlangga itu dulu pas Munas didukung oleh Jokowi, makanya Airlangga tidak mungkin dukung Anies, karena Presiden tidak mendukung Anies," kata Ujang.
Kendati begitu, Ujang mengaku tak mengetahui apakah ada paksaan terhadap Airlangga dan Golkar untuk tak mendukung Anies seperti yang dikatakan oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
"Saya sudah membaca politik belakang layar, sejatinya memang Airlangga dan Golkar tidak ke Anies. Ada paksaan atau tidak, bisa iya atau tidak. Itu Pak Airlangga sendiri yang tahu," paparnya.
Baca Juga:
PKS Hormati Putusan Airlangga Ogah Dukung Anies
Risiko lain jika Golkar dukung Anies, kata Ujang, soal nasib Airlangga yang tengah dirundung masalah dugaan kasus ekspor CPO atau bahan baku minyak goreng di Kejaksaan Agung (Kejagung).
"Konsekuensi kalau mendukung Anies itu persoalan hukum akan terus naik, akan mengintai dirinya, bisa menjerat dirinya. Makanya Golkar tidak akan melakukan bunuh diri politik. Itu sudah sesuai dari awal," ujarnya.
Lebih lanjut Ujang menuturkan, parpol yang sudah berada di dalam barisan pendukung pemerintahan kemungkinan besar hanya akan menjatuhkan pilihan ke bakal capres Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.
"Saya dari dulu melihat partai-partai pendukung pemerintah, di luar NasDem itu tidak akan mendukung Anies, karena pasti takut, karena banyak tersandera oleh persoalan-persoalan hukum. Koalisi pemerintah juga berkomitmen di antara mereka untuk mendukung Ganjar dan Prabowo," tutupnya. (Asp)
Baca Juga:
Surya Paloh Yakin Koalisi Pengusung Anies Makin Solid
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Marah Setelah Prabowo Masukan Anies ke Deretan Menteri Kabinet Merah Putih
![[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Marah Setelah Prabowo Masukan Anies ke Deretan Menteri Kabinet Merah Putih](https://img.merahputih.com/media/c8/54/56/c85456aef9b19be9d420475a9daf41ab_182x135.png)
Pemerintah Buka Program Magang untuk 20 Ribu Fresh Graduate, Digaji Sesuai UMP

Bahlil Minta Kader Golkar Jaga Ucapan dan Tindakan, Penampilan Harus Menyesuaikan

Prabowo Luncurkan Program Akselerasi Pembangunan: Sarjana Bakal ‘Magang’ di Sektor Industri hingga Memulai Pengembangan Ekosistem Gig Economy

Golkar Usulkan Perubahan Sistem Pemilu, Ingin Lahirkan Budaya Politik Baru

Putri Akbar Tanjung Kembali Pimpin Golkar Solo, Targetkan 5 Kursi DPRD

Vakumnya Posisi Menpora dan Menko Polkam, Golkar Prediksi Reshuffle Kabinet Akan Ada Tahap Lanjutan

Transaksi Harbolnas 2025 Ditarget Tembus Rp 35 Triliun, Pemerintah Janjikan Diskon Besar-besaran

Airlangga Hartarto: PHK Bertentangan dengan Semangat Tidar

Demi Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Bentuk Dewan Kesejahteraan dan Satgas Pencegahan PHK untuk Perlindungan Pekerja
