Stabilitas ASEAN Bisa Jadi Kekuatan Baru di Tengah Konflik AS,Tiongkok dan Rusia


Pertemuan ke-15 dari negara perwakilan IMT-GT (Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle) pada KTT-ke 42 ASEAN, Kamis (11/5/2023) di Labuan Bajo. (Photo: ASEAN2023 Host Photographer)
MerahPutih.com - Penyelenggaraan KTT Ke-42 ASEAN digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada tanggal 10—11 Mei 2023. Sejumlah isu dibahas, di antaranya soal keterhubungan ASEAN, komunitas politik dan keamanan ASEAN, isu regional dan internasional, serta beberapa isu penting lainnya.
Pakar politik sekaligus akademikus Universitas Bengkulu Panji Suminar menyatakan pasca-Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, Asia Tenggara menjadi kekuatan baru yang bisa menjaga stabilitas politik dunia di luar dua blok yang sudah ada, Barat dan Timur.
Baca Juga:
Heru Budi Imbau Mal Tampilkan Logo HUT Jakarta dan KTT ASEAN
"Dengan kekuatan dan kolaborasi antarnegara di kawasan ASEAN pasca-KTT ini, harusnya bisa menjadi kekuatan baru yang setara dengan dua blok, Barat dan Timur. Menjadi kekuatan politik baru dunia, yang tentu tetap berpegang teguh dengan karakter bebas aktif, kompetitif, dan tidak ditarik-tarik salah satu blok, harus nonblok," katanya.
Ia mengatakan, dengan prinsip dan karakter tersebut serta pengaruh yang telah dibangun fondasinya lewat KTT ASEAN pada tahun ini, menurut dia,membuat dua blok besar di dunia saat ini akan memandang ASEAN sebagai kekuatan baru yang tidak bisa dipandang remeh.
Panji mengemukakan, situasi politik dan keamanan ASEAN yang saat ini cukup stabil membuat negara-negara di kawasan menjadi makin kuat. Kondisi perekonomian yang juga bertumbuh dan kerja sama negara di kawasan dalam mengokohkan perekonomian dapat menciptakan stabilitas politik kawasan.
"Kawasan menjadi aman, tidak menjadi sumbu konflik baru," ujarnya.
Sementara itu, di dua blok sedang tidak baik-baik saja, persaingan Amerika dan Tiongkok, perang Rusia-Ukraina yang berdampak pada Eropa dan dunia, tentu membuat stabilitas politik dan keamanan di dua blok terganggu.
"ASEAN yang relatif aman. Oleh karena itulah, ASEAN bisa menjadi kekuatan baru dunia, menjadi rujukan dunia dalam menjaga stabilitas politik," ucapnya.
Asalkan, lanjut Panji, kolaborasi, kerja sama, hubungan bilateral, dan berbagai kesepakatan dalam KTT ASEAN benar-benar direalisasikan negara-negara di kawasan dan dilakukan berkelanjutan.
Ia menegaskan negara-negara di kawasan harus bertanggung jawab, merealisasikan kesepakatan, saling bantu, dan saling menguatkan.
"Jangan KTT hanya jadi ajang seremonial saja bagi negara-negara kawasan," ujarnya dikutip Antara. (*)
Baca Juga:
Dampak KTT ASEAN ke Pariwisata Labuan Bajo
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Utang Makin Banyak, ASEAN Sebut Indonesia Bangkrut pada 2030
![[HOAKS atau FAKTA]: Utang Makin Banyak, ASEAN Sebut Indonesia Bangkrut pada 2030](https://img.merahputih.com/media/53/a4/8f/53a48f1d0a1405335633c9c85aa559d5_182x135.png)
Indonesia Perlu Perkuat ASEAN dan Diplomasi Maritim di Tengah Rivalitas Indo-Pasifik

[HOAKS atau FAKTA]: ASEAN Ramal Indonesia Bubar Tahun 2030
![[HOAKS atau FAKTA]: ASEAN Ramal Indonesia Bubar Tahun 2030](https://img.merahputih.com/media/27/f0/b6/27f0b6f1aa464302b7a0c3734416429a_182x135.png)
Gubernur Pramono Kunker 3 Hari ke Malaysia, Jadi Pembicara Acara ASEAN

Thailand-Kamboja Teken Gencatan Senjata, Semua Tahanan dan Prajurit Gugur Dipulangkan

Darurat Militer Dicabut, Junta Larang Partai Aung San Suu Kyi Ikut Pemilu Myanmar

DPR: Indonesia-Malaysia Kunci Stabilitas ASEAN dan Internasional

Anak Pekerja Migran Indonesia di Perbatasan Bakal Dapat Bantuan Pendidikan dari Malaysia

Prabowo Tegaskan Indonesia Siap Turun Tangan Cari Solusi Damai Konflik Thailand-Kamboja

Prabowo Puji PM Anwar Ibrahim Berhasil Fasilitasi Gencatan Senjata Thailand-Kamboja
