Soto Tangkar, Kuliner Khas Betawi yang Tak Tergeserkan


Tangkar merupakan bahasa Betawi yang berarti iga. (Foto: Instagramsotobangndoet)
SOTO tangkar merupakan makanan khas Betawi. Rasanya sangat berbeda dengan soto-soto jenis lain karena lebih gurih dengan pemakaian santan cukup kental.
Soto tangkar salah satu makanan peninggalan pada zaman Belanda. Pada awalnya soto tangkar merupakan cara pengolahan pekerja sekitar orang-orang Belanda untuk memanfaatkan bahan di luar daging.
Sementara bagian daging khusus digunakan orang Belanda. Biasanya daging sapi dipotong saat ada pesta-pesta tertentu. Bagian kepala, kaki, jeroan, hingga iga, dipisahkan untuk para pekerja.

Nama tangkar berasal dari bahasa Betawi untuk menyebut iga. Saat ini nama itu sudah tidak digunakan dalam bahasa sehari-hari. Soto tangkar juga kini tak hanya mempergunakan iga, tapi ada daging dan beragam jeroan yang menambah citarasanya.
Soto tangkar memiliki rasa gurih dengan kuah santan kental. Biasanya dimakan dengan nasi putih, baik dicampur langsung maupun dipisah. Ada tambahan bahan lain seperti cincang tomat, daun bawang, dan kerupuk emping.

Bumbu-bumbu rempah yang digunakan seperti kunyit, sereh, lada, daun salam, dan santan kelapa. Soto tangkar ditaburi juga dengan goreng bawang sehingga menambah wangi.
Soto tangkar masih menjadi favorit masyarakat Betawi. Makanan ini juga menjadi menu streetfood yang tak pernah tergeser dengan soto-soto dari daerah lain. (zul)
Baca juga berita lainnya dalam artikel: Yuk, Bikin Menu Sarapan Akhir Pekan Lontong Kari Ayam
Bagikan
Berita Terkait
Menu Jadul Es Pleret, Manis dan Nikmat untuk Berbuka Puasa

Klepon, Jajanan Sarat Makna Filosofis saat Perayaan Isra Mi'raj

Menilik Bahan-Bahan Dasar Pembuatan Minuman Tradisional 'Sopi' Asal Maluku

Kemenparekraf Dukung Ekspansi Restoran Indonesia ke Luar Negeri
