Sisi Kelam di Balik Kehidupan Urban Korea Selatan dalam Film Parasite
Parasite menceritakan kontras kehidupan di Korea Selatan (Foto: CJ Entertainment)
BERHASIL memenangkan sejumlah penghargaan, film Parasite garapan Bong Joon-ho ini dibintangi oleh Song Kang-ho, Le Sun-Kyun, Cho Yeo-jeong, Choi Woo-shik dan Park So-dam.
Rilis pada 2019, film ini berhasil memenangkan kategori Best International Feature Film di ajang penghargaan bergengsi, Oscar 2020. Tak hanya itu, Parasite juga memenangkan penghargaan bergengsi lainnya seperti Golden Globe, British Academy Film Award, Critics’s Choice Movie Award dan iain-lain untuk kategori Film Berbahasa Asing Terbaik.
Baca juga:
Film 'Parasite' Terinspirasi dari Kehidupan Pribadi Sutradaranya
Film yang juga mendapatkan penghargaan kategori Best Picture dan Best Original Screenplay ini tidak hanya menceritakan sebuah cerita fiksi belaka. Film berdurasi dua jam 12 menit ini menceritakan kehidupan sesungguhnya terjadi di Korea Selatan.
Kita selalu memandang Korea Selatan sebagai salah satu negara maju dalam segi ekonomi di benua Asia. Kemudian memiliki budaya yang sangat berpengaruh di dunia. Hal ini ditandai dengan telah menyebarnya demam K-pop dan K-drama.
Menceritakan keluarga yang sangat miskin, dimana tak satupun anggota dalam keluarga tersebut yang bekerja atau memiliki penghasilan tetap. Film ini memberikan gambaran yang tak terekspos di balik kemegahan kota di Korea Selatan.
Dalam film ini dipwrtontinkan kontras kehidupan status sosial antara kaum proletar di balik gemerlapnya kehidupan kaum urban di Korea Selatan. Kaum proletar yang saking melaratnya harus tinggal di semi basement atau apartment bawah tanah yang begitu kecil dan gelap.
Baca juga:
Melihat fenomena kehidupan seperti dalam film tersebut pastinya membuat kamu bertanya-tanya, apakah ada kehidupan seperti ini benar-benar ada di Korea Selatan? Bukankah di Korea Selatan dikelilingi oleh gedung-gedung tinggi dan memiliki sejumlah tempat wisata yang sangat bagus?
Melansir berbagai sumber, apartment bawah tanah yang menjadi tempat tinggal dalam film Parasite ini disebut banjiha. Keberadaan banjiha ini sudah ada sedari dulu yang dijadikan sebagai bunker untuk berlindung ketika keadaan darurat menerjang Korea Selatan pada saat konflik Korea Selatan dan Korea Utara berlangsung.
Karena kehidupan di Korea Selatan yang semakin damai dan telah bebas dari perang. Bunker itu dialihkan menjadi tempat tinggal yang disewakan dengan harga yang sangat murah.
Film Parasite juga memberikan visualisasi yang sangat gamblang terkait kehidupan di banjiha. Tempat itu sangt jauh dari kata layak untuk menjadi tempat tinggal karena cahaya yang sangat minim. Lau dengan langit-langit yang sangat rendah, orang harus menunduk agar kepala tidak terbentur.
Film ini membuktikan bahwa Korea Selatan yang sudah dikatakan sebagai negara maju, masih memiliki kehidupan sosial yang masih belum bisa diatasi.
Hal inilah yang membuat Parasite sangat pantas dan layak untuk medapatkan sejumlah penghargaan. Karena telah berhasil mengemas film yang menceritakan sisi kelam di balik kemegahan kota di Korea Selatan dalam bentuk drama komedi. (Bel)
Baca juga:
Rekomendasi Film yang Wajib Kamu Tonton Jika Ngefans Parasite
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Lagi Wamil, Cha Eun-woo Tampil Spesial Jadi Pembawa Acara Jamuan Makan Malam APEC
Penyelundupan hingga Narkotika Bikin Prabowo ‘Ngeri’, Dianggap Jadi Bahaya Nyata bagi Masa Depan Perekonomian
KTT APEC Bakal Hasilkan Deklarasi Gyeongju Dan Kesepakatan Kecerdasan Artifisial
Ketegangan Global di Depan Mata, Prabowo Peringatkan semua Pemimpin APEC tak Saling Curiga dan Bangkit dari Ketakutan
Tersentuh Sikap Hangat Prabowo, Pekerja Migran di Korea: Beliau Seperti Sosok Ayah bagi Kami
Presiden Prabowo Telah Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda dan Isu KTT APEC 2025
Presiden Prabowo Berada di Korea Selatan Selama 3 Hari, Hadiri KTT APEC
Sambil Menyelam Minum Air, Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt Malah Belanja Skincare saat Dampingi Kunjungan Donald Trump di Korea Selatan
Jamuan ala ‘Bon Appetit, Your Majesty’ di KTT APEC, Menu Khas Korea dengan Sentuhan Modern dan Kemewahan
Sutradara ‘The Murky Stream’ Ungkap Sengaja Memilih Rowoon demi Menghilangkan Ketampanannya