Film

Review Film: Perempuan Tanah Jahanam

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Senin, 28 Oktober 2019
Review Film: Perempuan Tanah Jahanam

Tara Basro sebagai pemeran utama dalam film Perempuan Tanah Jahanam. (Foto: Twitter @jokoanwar)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

JAGAT perfilman Indonesia kini sedang dihebohkan dengan kehadiran film Perempuan Tanah Jahanam yang tayang 17 Oktober 2019. Bagaimana tidak? Karya sutradara kebanggaan bangsa, Joko Anwar, sekali lagi berhasil menghipnosis para penonton dengan suasana mencekam yang disalurkan melalui film tersebut. Banyak makna dan pelajaran yang bisa dipetik dari film. Memorak-porandakan isi otak karena plot twist sudah dimulai sejak menit pertama. Sebelum lebih jauh, kami ingatkan artikel ini mengandung spoiler.

Baca juga:

Gundala Sukses Tembus Toronto International Film Festival 2019

Bercerita tentang seorang perempuan muda berusia 25 tahun yang miskin di tanah Jakarta. Maya (Tara Basro), begitu lah panggilan yang bibinya berikan sejak ia dibawa pergi dari desa terpencil menuju kota. Banyak teka teki yang tidak bisa ia jawab sekalipun sudah berusaha mencari tahu kemana-mana. Ia tidak pernah tahu siapa orangtuanya dan ada di mana mereka saat ini. Ia bahkan tidak tahu kenapa bisa terdampar di Jakarta.

Satu hal yang Maya tahu hanyalah berjuang untuk tetap hidup dengan bekerja keras. Ia bekerja sebagai petugas tol. Suatu hari ada orang asing berperilaku aneh yang berusaha membunuh dirinya di pintu tol tempat ia bertugas. Tubuhnya terluka akibat goresan golok besar. Maya terluka tepat di paha sebelah kanannya yang kemudian baru ia ketahui bahwa terdapat sebuah gulungan kertas kecil bertuliskan aksara Jawa kuno di dalamnya.

Review Film: Perempuan Tanah Jahanam
Film Perempuan Tanah Jahanam. (Foto: Instagram @jokoanwar)

Singkat cerita suatu hari ia merasa jenuh dengan pekerjaannya, Maya kemudian mengadu keberuntungannya dengan memulai bisnis baju bersama sahabatnya yang bernama Dini (Marissa Anita). Malang, nasibnya berada di ujung tombak karena dagangannya tak kunjung laris.

Dengan bermodal tekat, ia ingin mencari tanah leluhurnya dengan tujuan mencari harta yang disisakan keluarganya. Dari situ lah perjalanan hidupnya baru dimulai. Ia kemudian mengetahui bahwa nama aslinya adalah Rahayu. Kenyataan pahitnya adalah, Rahayu ternyata menjadi perempuan paling diburu di Desa tersebut.

Makna yang bisa ditangkap dari film ini salah satunya adalah kesetiaan dan pengkhianatan. Serta bagaimana kita harus beretika terhadap sesama dan tidak melenceng dari jalan Tuhan.

Baca juga:

4 Artis yang Pernah Perankan Tokoh Penting Indonesia di Film Layar Lebar

Hal-hal tersebut bisa membawa seseorang menuju malapetaka. Nahas, Rahayu adalah salah satu yang berada di jurang permasalahan. Ia merupakan kambing hitam dari dua orang yang meminta pertolongan setan. Semua bermula dari dendam Nyi Misni (Christine Hakim) karena dihamili oleh kakek Rahayu yang saat itu menjadi kepala desa dan sangat dihormati warga.

Lahirlah Ki Saptadi (Ario Bayu), anak dari hasil hubungan terlarang. Tetapi dirinya tidak bisa berbuat apa-apa karena hanya berstatus sebagai pembantu. Kebetulan Ki Saptadi malah jatuh hati pada Nyai Shinta (Faradina Mufti), istri dari Ki Donowongso (Zidni Hakim) yang merupakan anak sah dari kakeknya Rahayu.

Dari perselingkuhan tersebut Nyi Misni kemudian hamil setelah lama tak mendapat momongan dari suaminya. Nyi Misni kemudian menyantet anak yang tengah dikandung. Ia lahir sebagai bayi tanpa kulit bernama Rahayu. Ki Donowongso sangat terpukul.

Saking kecewanya ia meminta bantuan iblis untuk menyembuhkan penyakit yang diderita anak pertamanya tersebut. Sayangnya malang bertemu takdir. Iblis meminta imbalan berupa nyawa tiga anak perempuan yang sehat untuk diambil kulitnya dan dijadikan wayang.

Review Film: Perempuan Tanah Jahanam
Penampakan set film Perempuan Tanah Jahanam. (Foto: Twitter @jokoanwar)

Pertengkaran sengit santet menyantet antara Nyi Misni dan Ki Donowongso bertumpu pada kehidupan Rahayu yang nelangsa. Ia dibawa oleh salah satu pembantu yang selamat dari malam tragedi di rumahnya yang merenggut nyawa kedua orangtuanya. Dibesarkan di tanah Jakarta yang kejam tak lantas membuatnya menyerah. Ia pulang untuk mengambil kembali apa yang menjadi haknya selama ini.

Ketika tiba di desa tersebut, seluruh warga sudah mencium gelagat aneh. Banyak yang kemudian menduga ia adalah Rahayu yang selama ini diburu untuk dibunuh sebagai sarat pemutus kutukan di desa tersebut. Setelah malam tragedi 20 tahun silah, tak ada lagi anak kecil yang berkeliaran. Semua bayi akan langsung dibunuh karena lahir tanpa kulit.

Warga desa percaya Rahayu harus dibunuh karena dirinyalah yang membawa musibah tersebut. Tetapi warga masih kelimpungan karena Rahayu datang bersama sahabatnya dan mengaku sebagai mahasiswa yang sedang melakukan riset tugas. Sahabatnya mati terbunuh karena berusaha melindungi Rahayu.

Rahayu kemudian berhasil meyakinkan warga kalau kutukan sudah berakhir ketika memenuhi permintaan arwah ketiga anak kecil yang merasukinya. Mereka meminta kulit serta tulang belulangnya dikubur secara layak. Menarik bukan? Yuk buruan nonton! (Mar)

Baca juga:

Sederet Insan Film Indonesia yang 'Go International'

#Review Film #Film Indonesia #Film Indonesia Terbaru #Film Horror #Joko Anwar #Tara Basro
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

ShowBiz
Film Adaptasi Komik 'Labah-Labah Merah' tengah Digarap, Superhero Indonesia Bangkit Lagi
Soraya Intercine Films resmi adaptasi komik klasik 'Labah-Labah Merah' karya Kus Bram menjadi film layar lebar. Simak teaser dan detail proyeknya di sini.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 04 November 2025
Film Adaptasi Komik 'Labah-Labah Merah' tengah Digarap, Superhero Indonesia Bangkit Lagi
ShowBiz
Kamila Andini Comeback Lewat Film 'Empat Musim Pertiwi', Siap Diumumkan Awal November 2025
Forka Films umumkan film baru 'Empat Musim Pertiwi' garapan Kamila Andini. Rumor menyebut Putri Marino akan jadi pemeran utama.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 02 November 2025
Kamila Andini Comeback Lewat Film 'Empat Musim Pertiwi', Siap Diumumkan Awal November 2025
ShowBiz
‘Pelangi di Mars’ Dijadwalkan Tayang 2026: Film Sci-Fi Ambisius tentang Harapan, Teknologi, dan Kemanusiaan di Planet Merah
Film fiksi ilmiah 'Pelangi di Mars' resmi merilis poster perdananya di Indonesia Comic Con 2025. Dibintangi Lutesha, Keinaya Messi Gusti, dan Rio Dewanto, film ini dijadwalkan tayang pada 2026.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 31 Oktober 2025
‘Pelangi di Mars’ Dijadwalkan Tayang 2026: Film Sci-Fi Ambisius tentang Harapan, Teknologi, dan Kemanusiaan di Planet Merah
Fun
Film Horor Indonesia Abadi Nan Jaya Masuk Top 10 Netflix Global, Berjaya di 75 Negara
Abadi Nan Jaya telah ditonton lebih dari 11 juta kali di platform Netflix secara global.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Film Horor Indonesia Abadi Nan Jaya Masuk Top 10 Netflix Global, Berjaya di 75 Negara
Lifestyle
Fakta Menarik Abadi Nan Jaya: Film Horor Zombie Indonesia dengan Nuansa Kearifan Lokal
Abadi Nan Jaya (The Elixir) adalah film horor zombie Indonesia terbaru di Netflix. Disutradarai Timo Tjahjanto, film ini menampilkan budaya lokal, jamu zombie, dan cerita keluarga di Desa Wanirejo. Temukan fakta, sinopsis, dan review lengkapnya di sini.
ImanK - Selasa, 28 Oktober 2025
Fakta Menarik Abadi Nan Jaya: Film Horor Zombie Indonesia dengan Nuansa Kearifan Lokal
Fun
Samsara Karya Garin Nugroho Raih 3 Nominasi Asia Pasific Screen Award 2025, Intip Sinopsisnya
Cerita film Samsara mengangkat kisah kelam tentang ambisi, nafsu, dan keserakahan manusia.
Wisnu Cipto - Sabtu, 25 Oktober 2025
Samsara Karya Garin Nugroho Raih 3 Nominasi Asia Pasific Screen Award 2025, Intip Sinopsisnya
ShowBiz
Diangkat dari Kisah Nyata, Film 'Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel' Siap Tayang Desember 2025
Film Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel menyampaikan pesan kuat tentang ketimpangan relasi kekuasaan yang masih nyata terjadi di masyarakat.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 24 Oktober 2025
Diangkat dari Kisah Nyata, Film 'Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel' Siap Tayang Desember 2025
ShowBiz
Film Horor 'Dusun Mayit' Siap Meneror di Penghujung 2025, Dibintangi Amanda Manopo hingga Randy Martin
Digarap oleh sutradara Rizal Mantovani, film Dusun Mayit Dijadwalkan tayang 31 Desember 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 23 Oktober 2025
Film Horor 'Dusun Mayit' Siap Meneror di Penghujung 2025, Dibintangi Amanda Manopo hingga Randy Martin
ShowBiz
Ketika Jamu Jadi Sumber Wabah Zombi, Film 'Abadi Nan Jaya' Siap Tayang di Netflix 23 Oktober 2025
Abadi Nan Jaya menjadi film zombie pertama yang diproduksi di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 22 Oktober 2025
Ketika Jamu Jadi Sumber Wabah Zombi, Film 'Abadi Nan Jaya' Siap Tayang di Netflix 23 Oktober 2025
ShowBiz
Meriah dan Kompetitif, ini nih Daftar Lengkap Nominasi FFI 2025
Puncak penganugerahan berlangsung 20 November 2025.
Dwi Astarini - Selasa, 21 Oktober 2025
Meriah dan Kompetitif, ini nih Daftar Lengkap Nominasi FFI 2025
Bagikan