Ramah Lingkungan, 3 Brand Ini Mengusung Konsep Sustainable Fashion
Rekomendasi brand sustainable fashion (Foto: Pexels/Artem Beliaikin)
BELAKANGAN isu-isu seputar lingkungan menjadi suatu hal yang menarik dan ramai jadi pembicaraan. Berbagai gerakan untuk mengurangi sampah pun ramai bermunculan, termasuk kampanye untuk mengurangi penggunaan kantong dan sedotan plastik.
Tak lain, kampanye ini dilakukan karena sampah plastik sangat berpangaruh terhadap iklim. Perubahan iklim yang menyebabkan suhu bumi semakin meningkat semakin mengancam kehidupan semua mahkhluk hidup. Hal ini tidak hanya berlaku untuk sampah plastik dan limbah makanan, tak terkecuali dunia fashion.
Seperti yang kita ketahui, tren fashion pasti akan selalu berganti setiap zaman. Bahkan dalam hitungan bulan, tren fashion bisa saja berubah. Hal tersebut mendorong banyak brand fashion berlomba memproduksi pakaian dengan waktu yang singkat untuk sekadar mengikuti tren baru.
Baca juga:
70 Desainer Indonesia Rilis Tren 2020/2021 dengan Konsep Sustainable Fashion
Melansir laman The Good Trade, fenomena tersebut disebut sebagai fast fashion. Produk dari fenomena ini menjadi salah satu penyebab rusaknya lingkungan, karena bahan yang dipakai untuk membuatnya menggunakan pewarna tekstil dan bahan lain yang berbahaya. Ini bisa menyebabkan pencemaran air dan pada gilirannya memicu perubahan iklim.
Untuk menjaga lingkungan hidup kita, selain menghindari penggunaan plastik, kamu juga bisa menghindari produk fast fashion dan menggantikannya dengan membeli produk ramah lingkungan dari brand-brand yang mengusung konsep sustainable fashion. Bingung seperti apa produk sustainable fashion? Berikut beberapa brand yang mengusung konsep tersebut.
Reformation
View this post on InstagramBlue Monday. We're just talking about the color. We're not going to tell you how to feel today.
Terbuat dari bahan-bahan yang mudah untuk didaur ulang, Reformation merupakan salah satu brand ternama asal AS yang telah menerapkan sustainable fashion. Memiliki beberapa pilihan koleksi pakaian, Reformation memilih menggunakan pakaian vintage yang dimodifikasi sedemikian rupa, layaknya produk yang baru dibuat.
Baca juga:
Alice Early
Berasal dari London, Inggris. Brand yang satu ini menggunakan bahan yang ramah lingkungan. Alice Early menggunakan katun organik untuk memproduksi pakaiannya. Desain-desain yang disajikan pun timeless, sehingga bisa dipakai terus-menerus meskipun tren sudah bergeser.
SukkhaCitta
SukkhaCitta merupakan salah satu brand lokal yang mendukung sustainale fashion. Menggunakan cat alami yang ramah lingkungan untuk memberikan warna pada produknya. Kain yang digunakan juga berasal dari bahan-bahan yang ramah lingkungan, seperti tencel, linen, dan kapas mentah. (bel)
Baca juga:
Boros Karena Sering Beli Pakaian? Coba Fashion Detox Challenge
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Ekspresi Duka Laut dalam Koleksi ‘Larung’ dari Sejauh Mata Memandang di Jakarta Fashion Week 2026
Jakarta Fashion Week 2026: Merayakan Warisan Gaya dan Regenerasi Desainer Tanah Air
Dari Musik ke Mode: Silampukau Hadirkan Kolaborasi Artistik dengan Kasatmata
Kisah Nenek Moyang Maluku dalam Kain Batik Tulis Maluku Tengah di Trade Expo Indonesia
Semangat Segar di Tahun Baru, Converse Sambut Komunitas Converse All Star Class of ’26 dan Katalis Musim ini, Harra.
Converse Sambut Musim Liburan Akhir Tahun dengan Koleksi Terbaru, Gaya Maksimal di Segala Perayaan
Gaya Sporty Luxe ala Justin Hubner: Maskulin, Melek Mode, dan Anti Ribet
2 Pemuda Lumajang Berhasil Olah Limbah MBG Jadi Produk Ramah Lingkungan, Buka Lapangan Kerja Baru
Terus Merugi, Sepatu BATA Resmi Hapus Bisnis Produksi Alas Kaki
Lebih dari Sekadar Festival, JakCloth Kini Jadi Simbol Ekspresi Lokal